REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bergerak cepat mengatasi kasus antraks di wilayah tersebut. Caranya dengan menyiapkan langkah pengendalian dan vaksinasi menjelang Idul Adha 2025.
"Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan telah menurunkan tim ke lapangan untuk investigasi dan penanganan intensif bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunung Kidul," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda, akhir pekan lalu.
Dia menegaskan Kementan segera melaksanakan vaksinasi antraks di wilayah terdampak, khususnya di Kecamatan Rongkop dan Girisubo, serta wilayah lain yang pernah memiliki riwayat antraks. “Vaksinasi ini kami lakukan untuk mencegah ternak terjangkit Antraks. Harapannya ternak mendapatkan kekebalan tubuh optimal, terutama menghadapi meningkatnya lalu lintas hewan qurban,” ujarnya.
Untuk memperkuat respons lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul juga akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Bupati tentang kewaspadaan terhadap antraks. Surat edaran itu bertujuan menggalang dukungan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan tokoh masyarakat, agar bergerak bersama dalam upaya pencegahan dan pengendalian.
“SE Bupati ini menjadi pijakan bagi seluruh institusi untuk bergerak bersama mengantisipasi kejadian antraks di Gunung Kidul,” ujar Agung.