Jumat 11 Jul 2025 16:40 WIB

Diplomat Arya Daru yang Tewas di Kos Menteng Kerap Tangani Isu Perlindungan WNI

Arya ditemukan dengan kondisi kepala terlilit isolasi atau lakban.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha angkat bicara terkait kematian Diplomat Muda Arya Daru.
Foto: Wulan Intandari.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha angkat bicara terkait kematian Diplomat Muda Arya Daru.

REJOGJA.CO.ID, BANTUL -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha angkat bicara terkait penyebab kematian diplomat fungsional muda, Arya Daru Pangayunan yang tewas dalam kondisi tak wajar di kamar kosnya di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Arya ditemukan dengan kondisi kepala terlilit isolasi atau lakban, sementara tubuhnya ditutupi selimut. Adapun jasadnya pertama kali ditemukan penjaga kos, setelah sebelumnya sang istri gagal menghubunginya sejak subuh. Penjaga kos itupun langsung mengetuk pintu namun tidak mendapatkan respons.

Alhasil kamar dibuka paksa dan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Terkait peristiwa ini, Judha mengatakan sudah sepenuhnya diserahkan ke pihak berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kasus ini sendiri sudah diserahkan kepada pihak polisi,” kata Judha kepada awak media di Pemakaman Sunten, Bantul, Rabu (9/7/2025).

Judha menyatakan pihaknya juga sedang menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. “Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian,” ungkapnya.

Diplomat Arya Bertugas Menangani Isu Perlindungan WNI

Judha mengonfirmasi bahwa Arya adalah seorang diplomat yang mendedikasikan dirinya untuk isu-isu perlindungan WNI. Selama bergabung di PWNI, Arya disebut sering menangani tugas perlindungan WNI untuk wilayah Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Selain itu, ia juga sering membantu anak-anak terlantar di Taiwan untuk kembali ke Indonesia.

“Dia menangani tugas penanganan pelindungan wni untuk wilayah Asia Tenggara dan juga Timur Tengah,” katanya.

Dedikasinya untuk negara tidak main-main. Dari data yang dilansir Republika, kariernya ini selalu penugasan di berbagai pos penting, mulai dari Direktorat Diplomasi Publik, KBRI Dili, KBRI Buenos Aires, hingga akhirnya berlabuh di Direktorat Pelindungan WNI. 

Semangatnya ini juga dituangkan dalam sebuah buku inspiratif berjudul 'Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-cita'. “(Juga) menangani kasus seperti tadi evakuasi di Turki, Evakuasi di Iran dan sebagainya,” ucapnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement