Perpanjang Tanggul Laut
Pembangunan tanggul laut yang terintegrasi dalam proyek Tol Semarang-Demak akan diperpanjang dari awalnya 6,7 kilometer menjadi 10 kilometer. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Taj Yasin mengungkapkan, perpanjangan tanggul laut yang terintegrasi dalam proyek Tol Semarang-Demak merupakan usulan serta permintaan warga. Perpanjangan tanggul diharapkan mampu mengatasi banjir rob yang kerap terjadi di Semarang dan Demak.
"Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul," kata Taj Yasin.
Usulan penambahan tanggul rob berada di sisi timur Tol Semarang-Demak. Panjangnya sekitar 10 kilometer dan ditaksir menelan biaya sebesar Rp1,7 triliun. Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.
Tol Semarang-Demak, yang panjangnya hampir 27 kilometer, terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung (10,64 kilometer) dan Seksi 2 Sayung-Demak (16,31 kilometer). Pembangunan Seksi 1 dilakukan pemerintah pusat, sedangkan Seksi 2 oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Anggaran untuk pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak adalah Rp10,8 triliun. Sementara Seksi 2 menelan biaya Rp5,9 triliun
Menurut Taj Yasin, Menteri PU juga sudah membahas terkait penanganan rob di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. "Pak Presiden sudah memikirkan bukan hanya Jawa Tengah dan Demak saja, akan tetapi mulai dari Provinsi Banten sampai ke Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Gresik. Semua ini yang berpotensi rob," ucapnya.
Dia menambahkan, terdapat dua provinsi yang menjadi prioritas, yakni Jakarta dan Semarang. "Yang Semarang itu ya ada Demak, Kendal, ada Batang. Ini yang menjadi prioritas," ujar Taj Yasin.
Untuk penanganan rob jangka pendek di Demak,Taj Yasin menyebut Pemprov Jateng telah mengerahkan eskavator dan pompa penyedot. Selain itu, Pemprov Jateng juga akan melakukan upaya normalisasi sungai di wilayah terdampak rob. "Utamanya di Sungai Sayung, itu sudah kita mulai normalisasi dari Dinas PU maupun Pusdataru kami," ucapnya.