Kamis 12 Jun 2025 18:42 WIB

Wilayah Sayung Demak Kerap Terimbas Rob, Pemprov Jateng Pilih Sedot Air Pakai Pompa

Pengoperasian pompa penyedot tergantung pada kondisi rob di lokasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Kendaraan bermotor melaju perlahan menembus jalan raya pantura Demak KM Surabaya-Semarang.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kendaraan bermotor melaju perlahan menembus jalan raya pantura Demak KM Surabaya-Semarang.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) belum menemukan langkah efektif untuk menangani banjir rob yang rutin terjadi di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Pemprov Jateng masih mengandalkan pengoperasian pompa penyedot guna mengurangi dampak rob yang kerap dihadapi warga di sana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan, pihaknya baru saja mengerahkan sejumlah pompa penyedot ke Sayung. "Pompanisasi kami kerahkan. Itu sudah jalan ya sejak beberapa hari lalu," katanya ketika diwawancara di Semarang, Rabu (11/6/2025).

Dia menambahkan, pengoperasian pompa penyedot tergantung pada kondisi rob di lokasi. "Pompanisasi kita operasikan on/off, tergantung kondisi air rob yang ada di lapangan. Kalau air sudah surut, ya pompanya mati," ujar Bergas.

Bergas menyebut, saat ini terdapat tiga pompa penyedot yang dioperasikan guna mengurangi dampak rob di Sayung. Rinciannya, dua pompa dari Dinas Pusdataru Provinsi Jateng dan satu lainnya milik BPBD Provinsi Jateng. Dalam proses penyedotan, air dibuang ke saluran terdekat atau sungai sekitar.

Selain penyedotan genangan, Bergas mengungkapkan, BPBD Jateng juga mengerahkan perahu katamaram atau kapal fiber. Ia berfungsi mengangkut anak sekolah terdampak rob.

"Adik-adik sekolah yang terdampak rob akan diangkut dengan kapal fiber ke sekolah, yang dijemput dari tempat tinggalnya, atau balai desa," ucap Bergas.

Dia menambahkan, terdapat dua desa yang sudah mengajukan kebutuhan kapal fiber untuk mengantar anak sekolah. "Tentunya kebutuhan kapal katamaram disesuaikan juga dengan kedalaman genangan air yang terjadi," katanya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, pihaknya segera melakukan penanaganan rob Sayung Demak setelah adanya arahan dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. Terkait hal itu, Sumarno menyinggung tentang pembangunan tanggul laut yang terintegrasi dalam proyek Tol Semarang-Demak.

Tol Semarang-Demak, yang panjangnya hampir 27 kilometer, terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung (10,64 kilometer) dan Seksi 2 Sayung-Demak (16,31 kilometer). Pembangunan Seksi 1 dilakukan pemerintah pusat, sedangkan Seksi 2 oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Anggaran untuk pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak adalah Rp 10,8 triliun. Sementara Seksi 2 menelan biaya Rp 5,9 triliun.

Menurut Sumarno, tanggul laut bisa menjadi solusi jangka panjang persoalan rob Sayung. Pemprov Jateng, kata dia, akan turut mengkaji penanganan jangka pendek.

"Utamanya yang ada kaitannya dengan jalan nasional. Kita dari Pemprov Jateng yang akan mengeksekusi, kita akan pasang parapet di depan pabrik Polytron. Setelah parapet sudah kita pasang, air yang ada di jalan raya akan kita sedot," ucapnya.

Sumarno ingin agar jalan nasional Sayung Demak kering dan tak ada genangan air. Sumarno yakin, kehadiran parapet akan mampu menanggulangi air. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah yang akan mengerjakan hal tersebut. Dia mengatakan, Pemprov Jateng juga akan melakukan pengerukan sungai di sekitar lokasi rob Sayung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement