Jumat 25 Jul 2025 23:44 WIB

Bupati Demak Minta Rp 1,7 Triliun untuk Penanganan Rob Sayung

Tanggul laut disebut akan menjadi solusi rob yang melanda pesisir utara Jawa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto udara kondisi Perumahan Tahap III Sriwulan terisolasi ketika air pasang tinggi merendam akses jalan keluar-masuk perumahan di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025). Organisasi nirlaba perubahan iklim Climate Central melalui proyeksi citra satelit terhadap kenaikan permukaan air laut tahunan, memprediksi wilayah pesisir utara Kabupaten Demak terancam hilang tenggelam oleh air laut pada tahun 2030 akibat terdampak abrasi, penurunan permukaan tanah disertai banjir limpahan air laut ke daratan (rob) dampak dari krisis iklim.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Foto udara kondisi Perumahan Tahap III Sriwulan terisolasi ketika air pasang tinggi merendam akses jalan keluar-masuk perumahan di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025). Organisasi nirlaba perubahan iklim Climate Central melalui proyeksi citra satelit terhadap kenaikan permukaan air laut tahunan, memprediksi wilayah pesisir utara Kabupaten Demak terancam hilang tenggelam oleh air laut pada tahun 2030 akibat terdampak abrasi, penurunan permukaan tanah disertai banjir limpahan air laut ke daratan (rob) dampak dari krisis iklim.

REJOGJA.CO.ID, DEMAK -- Bupati Demak, Eisti'anah, berharap agar pemerintah dapat mengucurkan dana Rp1,7 triliun untuk penanganan banjir rob di wilayah Sayung. Dia yakin, dengan dana tersebut, permasalahan rob di Sayung bisa teratasi.

Saat menghadiri rapat bersama anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Tengah (Jateng) serta Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Gedung Gradhika, Kota Semarang, Jumat (25/7/2025), Eisti'anah menyinggung tentang pembangunan giant sea wall atau tanggul laut yang terintegrasi dengan proyek Tol Semarang-Demak. Tanggul laut disebut akan menjadi solusi rob yang melanda pesisir utara Jawa, termasuk di Demak. 

"Seperti yang tadi disampaikan Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Wali Kota Semarang, giant sea wall sudah nyambung, tapi kondisi kemarin yang sempat viral merendam Jalan Pantura Sayung, ini memang diakibatkan kolam retensi belum berfungsi dengan baik, sehingga perlu pompa yang begitu besar," ucap Eisti'anah. 

"Ini menjadi kekhawatiran dari perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Demak, khususnya yang ada di Sayung, jika nanti musim hujan turun akan semakin tambah parah lagi," sambung Eisti'anah

Dia menjelaskan, selain Sayung, pembangunan tanggul laut yang terintegrasi di proyek Tol Semarang-Demak juga akan melintasi tiga kecamatan lainnya di Demak, yakni Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Menurut Eisti'anah, selama 15-20 tahun terakhir, terjangan rob di keempat kecamatan tersebut semakin parah. 

Eisti'anah mengungkapkan, pada 2024, Pemkab Demak bersama Bappenas dan Beppeda Provinsi Jateng telah menyusun detail engineering design (DED) untuk penanganan rob, khususnya Sayung. "Harusnya di tahun 2025 ini ada anggaran yang kami sampaikan pada Bapak Gubernur sekitar Rp1,7 triliun untuk normalisasi dan breakwater serta kolam retensi, seperti yang tadi disampaikan Bapak Gubernur, itu untuk wilayah Sayung insya Allah bisa tertutup," ucapnya. 

"Kami harapkan kunjungan dari bapak seluruh rombongan Komisi V untuk bisa mengabulkan berkaitan dengan di luar giant sea wall yang sudah terbangun pada saat ini," tambah Eisti'anah.

Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan, rob yang melanda Sayung telah menjadi isu menahun. "Setelah kami nilai, memang semuanya asal mulanya dari air. Memang air itu ada yang kadang-kadang bisa kita lawan, tapi ada yang harus kita lakukan mitigasi," ucapnya. 

Menurutnya, penanganan isu terkait rob di Sayung ada yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Karena itu, Luthfi menilai, perlu ada kesamaan visi antara ketiga pihak dalam menangani masalah rob tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement