Kamis 01 May 2025 22:30 WIB

Demo May Day Ricuh di Semarang, Ratusan Mahasiswa Terjebak di Kampus Pascasarjana Undip

Aparat kepolisian juga telah menangkap sejumlah anggota lembaga pers mahasiswa (LPM).

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ratusan mahasiswa terjebak di Kampus Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) yang berlokasi di Jalan Imam Bardjo SH, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (1/4/2025) malam. Sebelumnya mereka sempat berpartisipasi dalam unjuk rasa memperingati Hari Buruh yang digelar di depan Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Jateng.
Foto:

Aksi kekerasan aparat terhadap jurnalis terjadi di tengah aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day yang digelar di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah, Semarang, Kamis (1/5/2025). Korban kekerasan adalah jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nashr (32 tahun). 

Jamal memgungkapkan, aksi kekerasan yang dialaminya terjadi ketika aparat kepolisian tengah menangkap beberapa demonstran. "Karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi, ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu (aparat) nangkap, didokumentasikan. Akhirnya aku ditarik," kata dia. 

Dengan kondisi leher dipiting oleh lengan polisi berpakaian preman, Jamal kemudian dibawa ke halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng yang berlokasi di seberang Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan. "Ditarik, sempat dipiting, terus dibanting. Kira-kira semenit lebih," ucap Jamal.

Jamal mengaku sempat menunjukkan kartu persnya kepada polisi terkait. "Sempat ngasih lihat id pers, aku bilang aku wartawan. Mereka bilang 'Ngapain rekam-rekam kami aparat?," katanya. 

Polisi kemudian meminta gawai milik Jamal. "Hp-ku diminta, diminta untuk dihapus (video penangkapan demonstran). Enggak tahu dihapus atau tidak, tapi di hp-ku sudah enggak ada filenya," kata Jamal. 

Jamal dilepaskan setelah beberapa jurnalis lain menghampirinya. "Teman-teman jurnalis lain langsung pada bantuin untuk ngeluarin," ujarnya. 

Ketika dikonfirmasi tentang kejadian yang dialami Jamal, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi mengaku belum mengetahuinya. "Saya tidak melihat itu, saya belum tahu. Mungkin nanti kita cek, kita dalami lagi," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement