Nusron menjelaskan kabur bukan menjadi solusi bersama jika ada persoalan yang harus diselesaikan. Menurut dia, tren tersebut menandakan sikap permisif warga negara yang tidak mau menyelesaikan masalah bersama.
Pemerintah, kata Nusron, terbuka terhadap masukan atau kritik yang diberikan masyarakat. Pemerintah pun siap berdialog jika ada isu atau masalah tertentu.
"Kalau kemudian hopeless gitu seakan-akan kabur aja dulu, itu menandakan, ya mohon maaf kurang cinta terhadap tanah air. Jadi, kalau ada masalah ayo kita selesaikan. Masyarakat, pemerintah, siap berdialog," kata Nusron.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons tren tersebut dan menilai merantau ke luar negeri adalah pilihan yang bijak. Namun untuk bekerja di luar negeri, kata dia, harus memiliki kemampuan yang baik, serta taat prosedur agar tidak menjadi pekerja ilegal.
"Karena kalau enggak punya skill, nanti tidak bisa punya pekerjaan baik di luar negeri. Yang kedua, harus taat prosedur, supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau, enggak boleh dilarang," kata Hasan.