Rabu 01 Jan 2025 15:01 WIB
Lentera

Melangkah dengan Berkah pada Tahun Baru 2025

Kesalahan dan kekurangan pada tahun 2024 seharusnya jadi pembelajaran.

Red: Fernan Rahadi
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REJOGJA.CO.ID, Rabu pagi ini, 1 Januari 2025 sebagian negara telah melewati tahun 2024 dan merayakan datangnya tahun baru 2025. Tahun baru 2025 Masehi yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari menjadikan perbedaan waktu dalam perayaan pergantian tahun. Selain faktor revolusi dan rotasi bumi, faktor penetapan waktu lokal di masing-masing negara dapat didasarkan berbagai alasan, seperti sejarah, ekonomi, hingga politik.

Saat ini disebutkan terdapat 38 penetapan waktu lokal yang berbeda di seluruh dunia. Negara yang pertama kali merayakan tahun baru adalah Kiribati di wilayah Pulau Kiritimati yang dikenal juga dengan nama Pulau Natal. Sedangkan perayaan tahun baru paling akhir terjadi siang ini di dua wilayah negara Amerika Serikat, yaitu Pulau Baker dan Pulau Howland

Awal bulan Januari tahun 2025 ini bertepatan dengan awal bulan Rajab di penanggalan Hijriah yang juga dimulai di Rabu petang ini. Rajab merupakan salah satu bulan istimewa penuh berkah bagi umat Muslim, selain bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan Rajab banyak disebut sebagai bulan persiapan menuju bulan puasa Ramadhan. Dengan demikian awal tahun baru ini menjadi momen yang tepat untuk segera menata langkah dalam perjalanan di tahun 2025 ke depan.

Berbagai prediksi, baik di bidang politik, ekonomi, teknologi, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya telah cukup banyak dijumpai lalu lalang di lini masa media sosial. Mempersiapkan sedini mungkin dalam menjalani perjalanan setahun ke depan tentu sangat diperlukan.

Pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) sebagai salah satu bidang yang banyak dipengaruhi oleh berbagai perubahan, seperti kebijakan dan teknologi menjadi mutlak harus selalu mempersiapkan diri. Perubahan kebijakan, seperti Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen yang masih hangat sampai saat ini dibicarakan di lingkungan PT.

Demikian pula kemajuan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI) yang terus melaju demikian pesat. Bahwa akan ada banyak lompatan kemajuan teknologi terjadi di tahun 2025 seiring dengan peningkatan kemampuan AI banyak diprediksi oleh berbagai media. Penggunaan AI yang semakin merambah ke segala bidang saat ini dipastikan semakin akan banyak membuka peluang, tantangan, dan sekaligus ancaman.

Mampu untuk membaca peluang, meredam ancaman, menjawab tantangan, dan memperkokoh kekuatan dalam bidang AI tersebut menjadi langkah yang harus ditempuh. Universitas Amikom Yogyakarta yang memiliki banyak program studi yang bersinggungan dengan teknologi informasi tentu juga menaruh perhatian serius dalam kemajuan bidang AI ini. Eksplorasi ide penelitian menjadi sebuah keharusan bagi dosen dan mahasiswa untuk terus mampu bersaing dalam perubahan teknologi yang cepat ini.

Bagaimana memanfaatkan berbagai kemajuan bidang AI yang ada untuk dapat mengoptimalisasi berbagai pekerjaan juga harus dapat dilakukan. Dengan demikian kemauan untuk terus belajar agar dapat mengikuti berbagai kemajuan, khususnya AI ini bagi pemangku kepentingan di PT menjadi mutlak harus dimiliki. Dari mulai pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, sampai dengan mahasiswa harus terus didorong untuk mengikuti berbagai perkembangan yang ada. Hal ini tentu akan membutuhkan banyak sumber daya dan sinergi yang harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.

Kesalahan dan kekurangan, baik kecil maupun besar yang telah terjadi pada tahun 2024 yang lalu seharusnya dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak yang berkepentingan. Pada awal tahun baru Masehi dan awal bulan Rajab ini, menjadi saat yang tepat untuk mempersiapkan dan merencanakan diri di dalam mengarungi berbagai perubahan yang akan terjadi sepanjang tahun 2025.

Sebuah ayat yang berhubungan dengan bulan-bulan mulia penuh berkah di Surat At Taubah berikut dapat menjadi pendorong dalam melangkah di tahun 2025 ini. “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” Wallahu a’lam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement