Oleh: Erik Hadi Saputra
REJOGJA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, ketika diminta Dr Ani Yuningsih, untuk menyampaikan suatu teori/model tentang komunikasi kontemporer, saya tertarik dengan satu jurnal yang berjudul Social Motivations of Live-Streaming Viewer Engagement on Twitch yang ditulis oleh Zorah Hilvert-Bruce, James T Neill, Max Sjöblom, dan Juho Hamari.
Artikel ini mengemukakan tentang motivasi yang didasari keterlibatan pemirsa/penonton dalam fenomena multimedia streaming langsung. Ada enam motivasi yang membantu menjelaskan keterlibatan live-stream yaitu interaksi sosial, rasa kebersamaan, bertemu orang baru, hiburan, pencarian informasi, dan kurangnya dukungan eksternal dalam kehidupan nyata.
Motivasi itu juga mengingatkan saya mengenai teori Drive (Robert Zajonc) yang sempat dibahas oleh Dr Tresna Wiwitan dalam kuliah komunikasi dalam perspektif psikologi. Di mana asumsi yang diperoleh adalah keberadaan orang lain bisa memberi energizing effect pada perilaku individu. Efek ini dapat memberikan sebuah energi dominan yang bersifat positif ataupun negatif tergantung pada benar atau salahnya respons yang dihasilkan seseorang.
Pembaca yang kreatif, saya pun pernah mendapatkan pengalaman tak sengaja, sewaktu mengikuti siaran langsung Instagram seorang teman di Bandung yang sedang mengajar di kelas. Mungkin sesi kuliah hari itu membutuhkan hiburan untuk aktivitasnya.
Saya melihat teman ini membangun diskusi dengan bertanya kepada mahasiswanya mengenai beberapa teknik atau istilah dalam fotografi. Sambil menunggu respons/jawaban mahasiswanya, teman ini melihat ke layar gadget dan mulai tersenyum membaca tulisan akun saya yang bergabung (joined) menyaksikan siaran langsung.
Teman ini pun mulai merespons sambil tertawa kecil. Ekspresinya dalam bertanya persoalan dunia fotografi kepada mahasiswa menjadi lebih santai. Sayapun menuliskan kalimat inspiratif mendukung aktivitasnya.
Beberapa kali teman ini memberikan pertanyaan dan menjelaskan materi sambil berbagi pandangan ke layar gadget dan mahasiswa yang berada di kelas, hehe. Setelah mengikuti siaran langsung itu sekitar 10 menit, saya pun mengakhirinya. Di aula bawah saya sudah menyanggupi untuk berbicara di hadapan para profesional di bidang kesehatan.
Pembaca yang kreatif, teori Drive dan motivasi sosial itu ternyata memang memberi dampak. Kehadiran orang lain yang secara persona anda mengenalnya dengan sangat baik bahkan akrab, ternyata memberi efek dalam aktivitas mereka.
Salah satu contoh nyata juga yang bisa dilakukan adalah ketika mengetahui teman di dunia digital khususnya media sosial mengunggah video atau foto kegiatan mereka. Tidak ada salahnya anda memberikan 'like/love' serta komentar yang membangun agar menjadi pembangkit energi positif baginya hari itu.
Jika kita perhatikan ternyata tidak semua orang mau melakukan hal itu. Saya pun pernah mendengar teman lain mengatakan bahwa dia tidak tertarik atau tidak merasa perlu. Dia akan merespons (memberikan apresiasi) ketika dia merasa itu perlu untuk dilakukan. Padahal apresiasi dengan mengklik tanda 'like/love' itu, sesuatu yang gratis (tidak perlu membayar).
Berkomentar itu juga sangat dibolehkan, tidak dilarang. Kecuali memang pemilik akun membatasi partisipasi comment di setiap unggahannya. Namun meski demikian, tetap saja ada orang enggan melakukannya. Hanya melihat dan melewatinya (skip) pada akun yang lain.
Jadi jangan heran jika semakin banyak orang biasa hingga konten kreator melakukan siaran langsung di media sosial mereka. Semakin emosional juga grup band membawakan lagu-lagu mereka dalam konser. Semakin bersemangat para siswa yang telah belajar tarian, alat musik dan olah vocal dalam pementasan mereka.
Para host yang sudah siap membagikan video promo talkshow (off air) program TV, serta para atlet yang semakin bertenaga karena memperoleh dukungan (nyanyian dan yel-yel) yang terus terdengar dalam pertandingan. Semua interaksi dan kebersamaan itu menjadi motivasi sosial yang terus berkembang dan memberikan energizing effect. Sehat dan teruslah terinspirasi.
*Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta.