Oleh: Prof Ema Utami*
REJOGJA.CO.ID, Fenomena bulan purnama penuh atau sering juga dikenal dengan supermoon pada 2023 ini terjadi pertama kali pada Senin malam, 3 Juli 2023 yang lalu. Dalam beberapa media disebutkan bahwa dalam 2023 akan terjadi sebanyak empat kali peristiwa alam ini.
Supermoon sendiri merupakan istilah yang merujuk pada peristiwa bulan purnama yang terjadi pada saat jarak antara bulan dan bumi paling dekat. Orbit bulan saat mengelilingi bumi yang tidak sepenuhnya berupa lingkaran menjadikan terdapat posisi-posisi tertentu dimana memiliki jarak yang paling dekat dan jarak yang paling jauh dari bumi.
Jarak terdekat bumi ke bulan adalah 363.104 km dan jarak terjauh adalah 405.696 km atau terdapat perbedaan 42.592 km. Dengan adanya perbedaan jarak tersebut maka terdapat perbedaan ukuran dan cahaya yang dipantulkan oleh bulan.
Pengukuran jarak bumi ke bulan disebut pertama kali dilakukan oleh Aristarchus, seorang astronom dan matematikawan Yunani kuno. Penggunaan Matematika, seperti fungsi Trigonometri digunakan oleh Aristarchus untuk mengukur jarak bumi ke bulan tersebut.
Tidak dimungkiri bahwa Ilmu Matematika sangat banyak diaplikasikan di dalam bidang ilmu lain, termasuk bidang Informatika. Saat ini Matematika dan domain bidang ilmu lain menjadi dua bidang minimal yang juga harus dipelajari saat belajar Informatika.
Penggunaan Matematika, seperti mengukur jarak, rata-rata, probabilitas, perkalian matriks, dan lain sebagainya menjadi hal yang umum dan harus dikuasai saat belajar bidang Informatika.
Kemajuan bidang Informatika saat ini dapat dikatakan telah masuk ke dalam semua bidang ilmu. Hal ini menjadikan permasalahan yang bisa dijadikan sebagai bahan penelitian oleh mahasiswa Informatika menjadi semakin luas.
Keterlibatan Informatika dalam bidang Sains Data, Kecerdasan Artifisial, dan lainnya tidak dimungkiri membutuhkan berbagai perhitungan Matematika di dalamnya. Keharusan untuk mempelajari sebagian dari bidang Ilmu Matematika ini yang terkadang menjadi kendala tersendiri dalam perkuliahan di Informatika.
Matematika yang dianggap sebagai momok telah cukup melekat di benak siswa, khususnya saat sekolah, baik tingkat dasar maupun tingkat menengah. Dengan demikian dibutuhkan banyak upaya, baik dari diri sendiri mahasiswa maupun dari dosen pengampu mata kuliah di Informatika dalam mempelajari bidang Matematika.
Universitas Amikom Yogyakarta, khususnya S2 Teknik Informatika yang memiliki tiga konsentrasi, yaitu Business Intelligence, Digital Transformation Intelligence, dan Intelligence Animation di mana semuanya dengan ciri khas bidang Kecerdasan Artifisial tentu saja cukup banyak melibatkan berbagai jenis perhitungan Matematika dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa.
Bahwa terdapat mahasiswa yang masih fobia terhadap Matematika merupakan sesuatu yang tidak bisa dielakkan. Namun demikian tidak sedikit dari mahasiswa yang mampu mendorong dirinya untuk mau dan mampu mempelajari sebagian dari bidang Ilmu Matematika untuk mendukung penelitian yang dilakukan.
Berbagai judul tesis yang baru diajukan ataupun telah diujikan yang menuntut adanya perhitungan Matematika di dalamnya menunjukkan trend kenaikan. Seperti pada Senin (3/7/2023) yang lalu saat pelaksanaan seminar proposal tesis, seminar hasil penelitian tesis, dan ujian tesis terdapat beberapa judul penelitian yang disampaikan memuat penggunaan bidang Matematika.
Sebagai contoh penelitian berjudul Analisis Komparasi untuk Diagnosa Pneumonia Berdasarkan Hasil Citra Chest X-Ray Menggunakan Model Resnet-50 dan Mobilenetv2 yang diujikan memuat perhitungan confusion matrix untuk mengevaluasi kinerja kedua model dalam melakukan klasifikasi penyakit pneumonia.
Selain itu, dalam penelitian tersebut juga dilakukan perhitungan matriks evaluasi lainnya, seperti tingkat accuracy, precision, recall, dan f1-score untuk mengevaluasi performa model dalam mengenali kelas pneumonia. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk membandingkan dan menyimpulkan efektivitas kedua model dalam mendiagnosis pneumonia berdasarkan citra Chest X-Ray.
Hal ini menunjukkan potensi penggunaan model-model Matematika pada bidang Informatika, mulai dari dasar hingga intermediate. Seperti halnya deep learning yang merupakan bagian dari Kecerdasan Artifisial yang melibatkan perhitungan Matematika pada penelitian tersebut untuk mendukung diagnosis medis yang lebih efektif dan akurat.
Kebutuhan bidang Ilmu Matematika dalam bidang Informatika tentu saja bervariasi dan disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang dilakukan. Formula Matematika yang digunakan akan sangat bergantung dari topik yang diambil dan proses penelitian yang dilakukan, bisa sederhana sampai dengan yang rumit.
Namun demikian, kemajuan teknologi saat ini bisa digunakan untuk membantu dalam mempelajari Matematika dan penerapannya di bidang Informatika. Berbagai video pembelajaran Matematika yang berkaitan dengan topik penelitian bidang Informatika bisa dengan mudah didapatkan sebagai sarana belajar.
Tuntutan belajar bilangan dan perhitungan ini tentu mengingatkan kita pada ayat 5 Surat Yunus, “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” Wallahu a’lam.
*Wakil Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta