Jumat 10 Feb 2023 21:50 WIB

Saling Membuka Diri (2)

Menjaga persoalan orang lain agar tidak perlu diketahui orang banyak juga baik.

Red: Fernan Rahadi
Erik Hadi Saputra
Foto: dokpri
Erik Hadi Saputra

Oleh : Erik Hadi Saputra *)

REJOGJA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, ada kalanya sesuatu itu diselesaikan secara langsung. Bertemulah dengan orang yang dimaksud secara personal. Informasi melalui pesan media sosial (medsos) terkadang mudah tersampaikan, namun bisa memberi arti yang tersamarkan dengan tujuan yang diharapkan. 

Kondisi saat ini terkadang membuat seseorang ingin orang lain mengerti dengan yang dia maksudkan hanya dengan memberikan pesan lewat grup medsos. Berharap informasi secara umum itu dibaca oleh orang yang dituju. Mungkin Anda juga pernah melakukan hal itu?

Mengirim pesan secara umum, agar orang lain membacanya dan mengerti persoalan yang sedang Anda rasakan. Namun yang perlu juga anda pahami adalah berbicara secara langsung itu lebih mengenai sasaran yang dituju. Hal itu lebih baik walaupun terkadang seseorang sulit untuk berterus terang. Akhirnya sebagian kita mengirimkan pesan untuk semua warganet di grup agar pesan tersamarkan itu dibaca oleh orang yang dimaksud. 

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang melakukan itu? Jawaban umumnya adalah agar pesan sekalian beredar dan diketahui semua orang yang membaca. Jawaban khususnya adalah perasaan tidak enak menyampaikan informasi ini secara personal. Apalagi jika informasi ini adalah uneg-uneg (sakit hati atau memendam rasa).

Pembaca yang kreatif, yang harus juga dimengerti adalah jika orang yang Anda maksud memahami makna dari pesan yang Anda share, maka orangnya memberikan respons dan menyesuaikan dengan yang anda inginkan. Atau orangnya hanya diam dan menganggap Anda terlalu berlebihan menyikapi sesuatu, seharusnya anda bisa mendatanginya saja. 

Menyampaikan secara langsung atau memberi pesan secara japri (jaringan pribadi). Tidak perlu curhat secara umum hingga harus menyusun konten juga. Pengaruh konten dengan story, curhatan yang diunggah ternyata sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi life style. Apa yang dirasakan tinggal membaginya (share) dan mengunggahnya (upload). Persoalannya adalah bagaimana jika orangnya tidak paham jika yang dimaksud adalah dirinya?

Apakah Anda ingin memperkuat pesan itu lewat dukungan dari yang lain? Apakah Anda bisa merasakan seseorang yang Anda maksud tadi telah merasa bersalah dan tidak nyaman dengan situasi itu? Terpikirkankah bagaimana jika itu adalah Anda? Atau keluarga Anda?

Pembaca yang kreatif, setiap orang terkadang memiliki persoalan, namun menjaga persoalan orang lain agar tidak perlu diketahui orang banyak juga baik. Jangan-jangan ada kekeliruan dalam dugaan Anda? Kalau saya menjadi Anda, saya akan lebih memilih berbicara secara persuasif dan menyampaikan pesan itu secara personal agar silaturahmi tetap menjadi yang utama. 

Anda juga pastinya tidak ingin orang ini merasa begitu terpojok. Orang lain memiliki kekurangan demikian juga kita. Tidak perlu mengumbar kejelekan orang lain, dikarenakan bisa jadi diri ini bisa jauh lebih jelek. Tidak perlu menyebarkan kekurangan orang lain, karena bisa jadi kekurangan kita jauh lebih banyak.

Pembaca yang kreatif, mari saling memahami bahwa member yang ada di media sosial grup bukan hanya kita dan circle kita. Banyak orang sebagai member dengan berbagai persepsi. Ada orang yang begitu sensitifnya, yang merasa bahwa informasi tadi juga seperti menyindir dirinya secara tak langsung. Orang ini juga ikut berbenah dan merasa tidak nyaman. 

Kedua, ada orang yang ketika anda melakukan itu juga merasa, apa yang Anda lakukan kurang pas (sesuai). Alasannya semua jadi harus membaca pesan yang anda kirimkan. Ketiga, orang yang tidak ingin melibatkan dirinya dengan persoalan, baginya berteman itu yang baik dan berbuat baik. Tidak ingin mengubah pandangannya tentang seseorang lewat pesan atau komentar yang negatif. Sehat dan teruslah terinspirasi.

 

*) Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan  Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement