REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara "Jelajah Kampus" yang meriah, menandai puncak perayaan Milad ke-82, Ahad (27/7/2025). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan bagi civitas akademika dan masyarakat sekitar, tetapi juga menegaskan komitmen UII terhadap kelestarian lingkungan dan penguatan modal sosial.
Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan sesi senam pagi yang energik di selasar Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII. Suasana pagi yang segar diwarnai semangat kebugaran sebelum dimulainya jelajah kampus.
Jelajah Kampus dihadiri oleh jajaran penting UII, termasuk rektor, beberapa rektor purnatugas, dekan, ketua program studi, tenaga kependidikan (tendik), dosen, serta Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf UII. Kehadiran tokoh-tokoh dari pemerintah daerah setempat, seperti kepala dusun/dukuh, panewu/lurah, kapolsek, dan danramil dari wilayah Ngemplak, Ngaglik, dan Pakem, menunjukkan kuatnya jalinan UII dengan komunitas sekitar.
Pembawa acara membuka kegiatan dengan menekankan bahwa "Jelajah kampus merupakan satu rangkaian dari Milad ke-82 Universitas Islam Indonesia, sebagai wujud kebersamaan kita sekaligus bentuk cinta kita terhadap kesehatan." Ia juga menggarisbawahi tema Milad tahun ini: "Melangkah Bersama, Menjaga Bumi: UII Mengerti Bumi."
Ketua Panitia Milad, Fitri Nugraheni dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. "Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga, dapat berkumpul dalam keadaan sehat dalam acara jelajah kampus yang merupakan puncak kegiatan Milad ke-82 dengan tema UII Mengerti Bumi."
Ia juga melaporkan beragam kegiatan yang telah terlaksana dalam empat bidang utama agenda Milad, meliputi olahraga, seni dan budaya, keagamaan, pengabdian masyarakat, serta kajian akademis. "Sebagai penutup kegiatan ini, mengajak semuanya untuk lebih mengenal lebih dalam ruang-ruang hijau, fasilitas ramah lingkungan serta semangat keberlanjutan yang terus kita bangun di lingkungan Universitas Islam Indonesia tercinta," pungkasnya, diiringi harapan agar UII terus menjadi rahmat bagi alam semesta.
Rektor UII, Fathul Wahid, dalam sambutannya memberikan pidato inspiratif yang berpusat pada dua poin utama. Pertama, makna dari tema 'Mengerti Bumi.'
"Ibu-bapak yang saya hormati, Milad ke-82 ini mengambil tema 'Mengerti Bumi' dan kita harapkan tema ini akan memantik kesadaran bersama bahwa apa yang kita nikmati hari ini adalah yang harusnya kita wariskan kepada generasi seterusnya," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya tidak mengeksploitasi atau mengotori bumi melampaui batas kemampuannya, demi keberlanjutan bagi anak cucu.
Kedua, Rektor menyoroti Jelajah Kampus sebagai sarana vital untuk menguatkan modal sosial UII. Ia membedah tiga jenis modal sosial yaitu Bonding, yakni memperkuat solidaritas dan hubungan emosional di antara mereka yang bekerja di kampus UII.
Kedua, Building, yakni mbangun kohesivitas dan kesamaan gerak, serta menguatkan identitas UII dengan komitmen keilmuan, keislaman, dan kebangsaan. Ketiga, Bridging yakni menjadi jembatan antar aktor yang terlibat, termasuk lembaga di bawah yayasan, mitra, dan sahabat dari pemerintah daerah.
"Kita harapkan dapat menguatkan dampak di masa yang akan datang," katanya.
Acara dilanjutkan dengan seremoni pembukaan yang dilakukan oleh Rektor UII beserta rombongan, Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf UII, Wakil Rektor, sembilan dekan fakultas, dan Ketua Milad, yang secara simbolis melepaskan 16 ekor burung ke udara. Selanjutnya, Rektor UII mengibarkan bendera sebagai tanda dimulainya Jelajah Kampus.
Ratusan peserta antusias mengelilingi kompleks kampus UII sepanjang 2,6 kilometer, menikmati ruang-ruang hijau dan fasilitas ramah lingkungan yang dimaksudkan oleh panitia. Setelah mencapai garis finis, kemeriahan berlanjut di Auditorium Kahar Mudzakkir dengan pembagian door prize yang diselingi penampilan memukau dari grup band yang beranggotakan mahasiswa, tendik, dan dosen.
Jelajah Kampus Milad ke-82 UII tahun ini sukses menjadi perpaduan harmoni antara perayaan usia perguruan tinggi, komitmen terhadap lingkungan, dan upaya nyata dalam membangun komunitas yang solid dan terhubung.
