Kurikulum Sekolah Rakyat dan Pendidikan Karakter
Terkait kurikulum yang akan digunakan, Agus mengatakan SR 19 menggunakan kurikulum khusus Sekolah Rakyat yang dirancang berbeda dari sekolah reguler. Kurikulum ini dirancang untuk tidak hanya membentuk kompetensi akademik, tetapi juga karakter, emosional, dan spiritual siswa.
Selain pelajaran umum, SR 19 juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat siswa, mulai dari seni, olahraga, bahasa, hingga kegiatan keagamaan dan kedisiplinan seperti pramuka, paskibra, dan PMR. Agus menambahkan, tujuan dari sistem kurikulum ini adalah agar para peserta didik memiliki kompetensi serta kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang baik.
"Jadi nanti untuk perkurikulumnya juga identik dengan kurikulum sekolah rakyat. Ini baru disusun kemarin draftnya. Nanti ada pengelolaan manajemen waktu juga beda dengan sekolah reguler," ujar Agus.

Pendidikan Gratis tanpa Dipungut Biaya
Lebih lanjut, Agus memastikan bahwa seluruh kebutuhan siswa dipenuhi negara. Tidak ada pungutan, baik untuk sekolah maupun asrama. Bahkan, makan siswa dijamin penuh, tiga kali sehari ditambah dua kali snack.
"Semuanya ditanggung pemerintah," ungkapnya.
Untuk awal pembelajaran, siswa akan menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diperpanjang dari biasanya. Masa orientasi ini tak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tapi juga membentuk pola hidup berasrama, kedisiplinan, dan adaptasi sosial.
"Penyesuaian dulu. Bagaimana bisa mereka langsung kita sampaikan pelajaran minggu pertama? Tidak mungkin. Mereka akan adaptasi terlebih dahulu, apalagi ini sekolah berasrama," kata dia.
Untuk menunjang kegiatan belajar, SR 19 akan melibatkan 19 guru dari formasi 20 yang dibutuhkan. Mereka merupakan tenaga pendidik bersertifikasi PPG, hasil seleksi ketat dari Kementerian Sosial dan Kemendikbudristek. Sedangkan tenaga kependidikan lainnya berasal dari kalangan pendamping PKH yang kini berperan sebagai wali asrama. Mereka ditugaskan untuk mendampingi siswa selama tinggal di asrama.
"Guru perekrutan awal itu kerjasama dengan Kemendikdasmen. Syarat pertama harus memiliki serdik, sudah PPG. Informasinya dari Kemensos. Mereka juga ada tes TOEFL, psikotest, dan wawancara," ujarnya.