Ahad 01 Jun 2025 17:26 WIB

Guru ASN Jadi Prioritas Ikut Seleksi Tenaga Pengajar Sekolah Rakyat

Salah satu persyaratan untuk menjadi guru SR memiliki empati kepada pelajar miskin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah guru honorer menangis ketika doa bersama saat unjuk rasa di Kantor Pemerintahan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024). Guru honorer sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Negeri Non Passing Grade (FGHNPG) menuntut penambahan kuota formasi sebanyak 940 agar diangkat menjadi ASN.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sejumlah guru honorer menangis ketika doa bersama saat unjuk rasa di Kantor Pemerintahan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024). Guru honorer sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Negeri Non Passing Grade (FGHNPG) menuntut penambahan kuota formasi sebanyak 940 agar diangkat menjadi ASN.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG — Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sumarno mengungkapkan, Dinas Pendidikan Pemprov Jateng mulai melaksanakan seleksi guru-guru untuk menjadi tenaga pengajar di Sekolah Rakyat (SR). Menurut dia, guru-guru berstatus ASN diutamakan dalam proses tersebut. 

Sumarno menjelaskan, tenaga pengajar menjadi salah satu hal utama yang mesti dipersiapkan sebelum SR mulai beroperasi. "Kita akan mengoptimalkan teman-teman tenaga pendidik yang ada di sekitar kawasan Sekolah Rakyat. Ini lagi proses dari Dinas Pendidikan juga," ujar dia, Ahad (1/6/2025). 

Baca Juga

Dia menambahkan, guru-guru berstatus ASN diprioritaskan dalam proses seleksi tenaga pengajar SR. "Sementara ini masih kita utamakan teman-teman ASN dari Pemprov Jateng maupun teman-teman dari kabupaten/kota," ujar Sumarno ketika ditanya apakah guru non-ASN akan turut direkrut untuk mengajar di SR.

Sumarno mengungkapkan, Pemprov Jateng juga telah menginventarisasi tanah-tanah milik pemprov serta pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk lokasi pembangunan SR. "Kita sudah mengusulkan ke pusat dan sudah diverifikasi. Ini yang sudah mulai berjalan adalah yang di Blora, sudah pekerjaan fisik. Harapannya di PPDB 2025 sudah bisa berjalan," ucap dia. 

Dia mengatakan, terdapat sekitar tujuh lokasi yang sudah diusulkan untuk menjadi area pembangunan SR. "Yang lain masih berproses masalah verifikasi," kata Sumarno. 

photo
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana AS MM 9kiri) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno SE MM saat menghadiri acara High Level Meeting Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID), di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Semarang, di Kota Semarang, Selasa (19/9). - (dok.Humas Prov.Jateng)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement