Kamis 26 Jun 2025 16:35 WIB

Ketum Muhammadiyah Tanggapi Pemblokiran Sejumlah Akun Masjid Jogokariyan

Haedar menegaskan pentingnya menjaga ruang kebebasan berekspresi.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat menanggapi pemblokiran sejumlah platform milik Masjid Jogokariyan, Rabu (25/6/2025).
Foto:

Dugaan Pemicu Pemblokiran

Sebelumnya, Masjid Jogokariyan menyampaikan pemblokiran akun mereka, baik di platform YouTube maupun Instagram. Ada empat akun yang alami pemblokiran, dimulai dari akun Instagram unit pengajian anak-anak bernama Hamas Jogokariyan, kemudian @masjidjogokariyan, @remajamasjidjogokariyan dan akun @kampoengramadhanjogokariyan.

Pemblokiran ini kemungkinan diduga berkaitan dengan aktivitas terakhir yang dilakukan, yakni mewawancarai aktivis pro-Palestina, Muhammad Husein alias Husein Gaza. Konten itu mengulas situasi terkini dan dugaan genosida yang terjadi di Palestina.

Salah satu akun Instagram yang diblokir merupakan akun organisasi remaja masjid mereka yang bernama "Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan" atau disingkat HAMAS Jogokariyan. Nama tersebut disebut-sebut memiliki kemiripan dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang dalam konteks global memiliki sensitivitas politik tersendiri di sejumlah negara maupun platform teknologi.

Pihak masjid menduga bahwa pemblokiran dilakukan secara otomatis oleh algoritma atau kebijakan platform karena dianggap memiliki keterkaitan dengan kelompok yang dikategorikan sebagai sensitif atau berisiko oleh Meta. Kendati begitu, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, KH Muhammad Jazir mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk mengajukan banding untuk memulihkan akun-akun tersebut.

"Jadi mungkin namanya itu, kemudian merembet ke akun lain milik Masjid Jogokariyan," kata Jazir.

Caption : Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat menanggapi pemblokiran sejumlah platform milik Masjid Jogokariyan, Rabu (25/6/2025). // Dok : Wulan Intandari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement