Senin 10 Feb 2025 20:12 WIB

Warga yang tak Punya HP Tetap Bisa Dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga bisa mengakses CKG secara manual.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga melakukan cek kesehataan gratis (CKG) di Puskesmas Kecamatan Gambir, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025). Pemerintah resmi memulai program cek kesehatan gratis (CKG) bagi warga yang berulang tahun dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Program tersebut terbuka bagi seluruh kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia yang akan berulang tahun minimal 30 hari sebelum hari ulang tahun hingga pada saat calon pasien ulang tahun. Pemeriksaan tersebut meliputi tes gula darah, tensi dan tekanan darah, pemeirksaan mata, gigi pemeriksaan riwayat penyakit, HIV, TBC hingga hepatitis B dan C.
Foto: Republika/Thoudy
Warga melakukan cek kesehataan gratis (CKG) di Puskesmas Kecamatan Gambir, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025). Pemerintah resmi memulai program cek kesehatan gratis (CKG) bagi warga yang berulang tahun dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Program tersebut terbuka bagi seluruh kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia yang akan berulang tahun minimal 30 hari sebelum hari ulang tahun hingga pada saat calon pasien ulang tahun. Pemeriksaan tersebut meliputi tes gula darah, tensi dan tekanan darah, pemeirksaan mata, gigi pemeriksaan riwayat penyakit, HIV, TBC hingga hepatitis B dan C.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Yunita Dyah Suminar mengatakan, warga Jateng yang tak memiliki gawai dapat tetap mengakses layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Masyarakat yang hendak memanfaatkan CKG diketahui harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).  

"Walaupun tidak bisa atau tidak memiliki handphone itu bisa secara manual atau bisa datang ke faskes (fasilitas kesehatan). Jadi tidak usah ragu," kata Yunita kepada awak media seusai meninjau pelaksanaan CKG di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang, Senin (10/2/2025). 

Dia pun menjelaskan kegunaan aplikasi SSM dalam pelaksanaan program CKG. "Kenapa harus pakai Satu Sehat Mobile, di sana akan dicatat seluruh kegiatan atau skrining yang kita lakukan di faskes. Dari mulai bayi lahir sampai mungkin lansia nanti. Harapannya begitu," ujarnya. 

"Tapi bukan berarti yang tidak punya handphone tidak bisa periksa kesehatan gratis," tambah Yunita. 

Dia menjelaskan, kuota peserta CKG dengan menggunakan aplikasi SSM dijatah 30 per hari. "Tapi kalau ada yang datang manual begitu, enggak mungkin ditolak. Yang penting sabar. Karena apa? Karena semua harus dilayani bertahap," ucapnya. 

Endang (60 tahun) menjadi salah satu peserta CKG di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang. Dia mengaku dibantu sepupunya untuk bisa mengikuti CKG. "Kebetulan saya, nuwun sewu, orang gaptek, minta tolong sepupu download aplikasinya, terus bisa ke sini," katanya ketika diwawancara. 

Ia mengaku menggunakan gawai anaknya untuk bisa mengikuti CKG. "Kebetulan ini email dan hp-nya juga punya anak saya. Tapi sama puskesmas tetap bisa dilayani," ujar Endang yang berulang tahun pada 9 Januari lalu. 

Ketika datang ke Puskesmas Pandanaran, Endang diarahkan ke meja Helpdesk CKG. Di sana terdapat petugas yang membantunya memproses aplikasi Satu Sehat Mobile. "Setelah itu saya dapat nomor untuk verifikasi pendaftaran, setelahnya baru kita (antre) ke sini," ucapnya. 

Namu Endang berpendapat pelayanan CKG di Puskesmas Pandanaran berjalan tertib dan teratur. Petugas atau staf pun dinilai sigap membantu warga yang mengalami kesukaran terkait aplikasi. 

Endang pun mengapresiasi program CKG. "Sangat bermanfaat. Soalnya kalau cek kesehatan sendiri kan biayanya mahal, apalagi keseluruhannya. Harapan kami bisa berkelanjutan," ujarnya. 

Pengalaman seperti Endang juga dialami Supriyono (63 tahun). Dia mengaku dibantu oleh anaknya untuk bisa mengakses layanan CKG di Puskesmas Pandanaran. "Saya soalnya kurang ngerti dengan aplikasinya. Tapi tadi dapat arahan juga dari petugas di meja helpdesk untuk cara-caranya," ucapnya. 

Supriyono mengaku tak memiliki keluhan apa pun. "Ya ini mau cek saja, mau periksa, biar ketahuan kondisi kesehatan saya gimana," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement