Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)
REJOGJA.CO.ID, Kunjungan singkat ke Belgia dalam rangka wisuda anak pertama yang lalu masih menyisakan banyak hal yang dapat dituangkan dalam tulisan di kolom ini. Gabungan antara keindahan bangunan abad pertengahan dan kemajuan teknologi merupakan sebuah kalimat yang dapat menggambarkan bagaimana keadaan beberapa kota yang kami kunjungi di negara ini.
Di Ghent, Brussel, Brugge, Antwerp, dan lainnya tampak banyak bangunan lawas, megah, dan indah dapat dinikmati oleh wisatawan dengan dukungan kemajuan teknologi. Selain sarana transportasi yang terintegrasi mulai dari bandara, stasiun kereta api, sampai dengan terminal bus, dukungan dari teknologi informasi memberikan banyak kemudahan bagi pelawat atau pelancong yang berkunjung ke negara ini.
Sebagai contoh jadwal bus, jadwal kereta api, ataupun jadwal pesawat dapat dengan mudah dijumpai dan digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi perjalanan. Di setiap halte, terdapat papan informasi digital yang menampilkan waktu kedatangan bus ataupun trem sesuai dengan nomor trayek beserta estimasi kedatangan.
Perencanaan perjalanan mulai keberangkatan dari tempat tinggal sampai dengan tujuan dan kembali lagi dapat dilakukan dengan baik. Sebagai contoh saat kami menyusun jadwal perjalanan ke salah satu kota di Belanda dan Perancis yang berbatasan dengan Belgia.
Susunan rencana waktu keberangkatan dan kepulangan dengan menggunakan bus, trem, dan kereta dapat dijalani dengan tepat. Pembayaran sarana transportasi secara elektronik dengan berbasis aplikasi atau kartu merupakan dukungan teknologi lain yang digunakan. Pembelian tiket, baik dengan aplikasi atau kartu yang bisa ditap pada alat yang tersedia dapat dilakukan dengan mudah. Pembelian barang yang dilakukan secara mandiri dengan melakukan scan barcode dan melakukan pembayaran, baik dengan aplikasi ataupun dengan kartu tanpa kontak dan cukup dengan melakukan tap dapat dilakukan di pusat perbelanjaan yang ada.
Penggunaan teknologi informasi di museum merupakan contoh lainnya, barcode atau QR code yang dapat dipindai dengan telepon pintar dan kemudian dapat memberikan penjelasan informasi tentang benda atau sejarah yang ada di museum. Demikian pula adanya perangkat pengelola pembayaran parkir mandiri untuk mobil yang berada di berbagai sudut jalan. Kemajuan teknologi tersebut tentu memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya.
Meskipun demikian, dipastikan terdapat sisi lain yang juga perlu menjadi perhatian tersendiri dari berbagai kemudahan yang didapatkan tersebut. Penggunaan berbagai kemajuan teknologi tersebut mau tidak mau akan menuntut pengetahuan dari penggunanya. Pemahaman atas teknologi yang digunakan menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap pemangku kepentingan.
Sisi lainnya adalah tidak dimungkiri bahwa penggunaan teknologi ini banyak mengurangi peran manusia dan juga mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya. Petugas penjual tiket, kondektur, kasir, dan tukang parkir merupakan contoh dari pekerjaan digantikan perannya oleh teknologi yang kami jumpai di beberapa negara Eropa tersebut.
Hilangnya peran manusia dalam beberapa pekerjaan tersebut selain menuntut pengetahuan juga membutuhkan kejujuran dari para penggunanya. Tanpa adanya petugas penjual tiket, kasir, kondektur, atau tukang parkir maka kejujuran saat naik bus, trem, kereta api, atau melakukan transaksi pembelian menjadi mutlak harus dimiliki agar sistem dapat berjalan dengan baik.
Tuntutan kejujuran ini mengingatkan kita kembali pada ayat ke-105 dari Surat An Nahl, “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.” Wallahu a’lam.