REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Film animasi tiga dimensi Ajisaka: The King and The Flower of Life yang diproduksi oleh Universitas Amikom Yogyakarta dengan badan usahanya MSV Studio sudah masuk pada tahap post production. Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Suyanto mengatakan, banyak aktor Hollywood yang tertarik untuk memerankan karakter dalam film tersebut.
"Yang suka itu lebih dari 10 orang yang bintang-bintang atas (Hollywood), termasuk Gary Oldman. (Menurut mereka) Ini film bagus, kalau tidak bagus mereka pasti tidak mau. Cuma masalah waktunya, waktu yang paling dekat (yang bisa) itu John Cusack dan Lucy Liu," kata Suyanto yang juga Sutradara Film Ajisaka di Ruang Citra 2 Amikom Yogyakarta, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (21/6/2024).
Film ini dibawa ke pasar internasional, di mana dipasarkan di seluruh dunia. Suyanto menyebut saat ini pihaknya tengah berdialog dengan studio-studio besar internasional untuk memasarkan film ini secara global.
"Kemungkinan di Paramount studio, karena dengan saya bekerja sama dengan UTA, bisa masuk ke studio-studio besar, karena yang punya artis dia (UTA). Menurut saya yang paling menarik Paramount, karena Netflix ada di sana," ucap Suyanto.
Film Ajisaka merupakan salah satu bentuk konkret dari open innovation yang dilakukan di Amikom Yogyakarta. Film ini tidak hanya menjadi proyek akademik, namun juga upaya nyata dalam hilirisasi riset dan pengembangan produk inovatif yang dapat memberikan nilai ekonomi besar bagi universitas dan industri kreatif Indonesia.
"Hilirisasi riset adalah kunci untuk menghasilkan nilai ekonomi yang besar. Amikom telah memulai langkah ini melalui kolaborasi dengan berbagai perusahaan dan produksi film yang berstandar internasional," jelas Suyanto.
Suyanto menyebut pihaknya telah mempersiapkan dari jauh hari untuk mendukung perguruan tinggi dengan produk-produk riset universitas, seperti film dan ICT. "Film Ajisaka diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan signifikan bagi universitas," katanya.
Atas open innovation yang dilakukan, Amikom Yogyakarta mendapatkan peringkat pertama di dunia dalam The World University Rankings for Innovation (WURI) 2024. Prestasi ini diraih Amikom untuk kategori leadership.
"Open innovation itu tidak gampang, hilirisasi riset itu tidak gampang karena perguruan tinggi biasanya hanya di 2nd Generation University. Apa itu risetnya, Scopus, pokoknya seneng sekali publikasi ilmiah yang terindeks Scopus. Tapi kita (Amikom) sudah dapat uang, bagaimana riset kita bisa menghasilkan uang, itulah hirilisasi. Dengan hilirisasi itu lah negara kita akan kuat sekali, akan maju, akan luar biasa, dan Amikom sudah melakukan itu melalui film," jelasnya.