Oleh : Prof Ema Utami*
REJOGJA.CO.ID, Minggu ke-3 bulan Desember 2023 ini terdapat beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang telah menyelesaikan perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2023/2024. Namun demikian terdapat beberapa PT lain masih menyelenggarakan perkuliahan bahkan sampai di awal tahun 2024. Terdapatnya perbedaan waktu memulai perkuliahan antar PT menjadikan tidak seragamnya waktu berakhirnya perkuliahan. Bagi mereka yang telah menyelesaikan perkuliahan tentu berkesempatan untuk mengatur rencana dalam mengisi libur panjang di akhir tahun ini.
Dua anak kami yang sedang kuliah di Bandung dan Ghent Belgia termasuk yang sudah menyelesaikan perkuliahan di PT masing-masing. Najwa yang kuliah di Bandung pagi ini naik kereta api menuju Yogyakarta. Sedangkan Naufal yang berada di Belgia telah berencana untuk jalan-jalan ke beberapa kota di Eropa. Transportasi publik tidak dimungkiri memberikan manfaat yang sangat besar dalam membantu mobilitas untuk berbagai keperluan.
Perjalanan Yogyakarta-Bandung, moda transportasi publik kereta api menjadi pilihan utama dibandingkan dengan moda lainnya. Moda roda besi ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan dua transportasi publik lainnya yakni bus dan pesawat. Waktu tempuh, jadwal keberangkatan, dan armada yang terbatas menjadikan bus kurang menjadi pilihan. Demikian pula dengan pesawat, pindahnya Bandara Husein Sastranegara yang resmi ditutup dan dialihkan ke Bandara Kertajati menjadikan perjalanan Yogyakarta-Bandung lebih merepotkan. Belum terdapatnya dukungan transportasi publik yang terintegrasi dengan baik menuju terminal, stasiun, dan bandara merupakan masalah utama yang sering didapati oleh pengguna transportasi publik.
Kemudahan menggunakan transportasi publik dimulai dengan naik sepeda dari kost kemudian menuju ke terminal atau stasiun untuk perjalanan ke kota-kota lain di Belgia atau ke negara lain seperti Belanda, Swedia, ataupun Perancis menjadi salah satu cerita yang disampaikan oleh Naufal yang sedang kuliah di Ghent University Belgia. Berbagai kemudahan lain seperti akses untuk melihat dan memesan tiket, adanya harga khusus bagi mahasiswa dalam berbagai keperluan termasuk transportasi publik tentu bisa menjadi rujukan yang diharapkan kelak dapat juga diterapkan di Indonesia.
Cerita transportasi publik ini mengingatkan kembali ke memori di masa sekolah dasar (SD). Saya yang tinggal di Jalan Taman Siswa pada waktu itu untuk berangkat ke SD Pujokusuman II juga menggunakan transportasi publik yakni bus kota. Armada bus bernama Aspada, Kobutri, Kopata, Puskopkar, dan Damri menjadi andalan masyarakat Yogyakarta untuk melakukan perjalanan dalam kota. Kini berbagai jenis transportasi publik di Yogyakarta tersebut tinggal menjadi kenangan. Satu-satunya transportasi publik dalam kota kini hanya dilayani oleh Trans Jogja.
Kemajuan teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung bidang transportasi publik, seperti sistem tiket, penjadwalan, pelacakan perjalanan, dan lain sebagainya saat ini cukup banyak bisa ditemui. Kemajuan teknologi di bidang Internet of Things, Global Positioning System, Artificial Intelligence, data geospasial, aplikasi berbasis smartphone, dan lain sebagainya terbuka luas untuk dikembangkan guna mendukung transportasi publik di Indonesia. Berbagai penelitian bidang Informatika tentu juga terbuka luas bagi mahasiswa untuk dijadikan topik Skripsi, Tesis, maupun Disertasi.
Adanya transportasi publik yang nyaman dan aman dengan dukungan teknologi terkini yang dapat menjangkau berbagai pelosok wilayah kota dan desa di Indonesia tentu sangat diharapkan oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dapat diwujudkan. Pergantian kepemimpinan nasional tahun 2024 mendatang tentu banyak pihak yang berharap dapat lebih memperhatikan masalah transportasi publik ini. Banyaknya faktor yang mendukung sarana transportasi ini mengingatkan ke salah satu ayat dalam Al Quran yakni Surat Luman ayat 31, "Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur." Wallahu a’lam.
*Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta