Rabu 29 Nov 2023 09:45 WIB

Peningkatan Kualitas Penelitian

Terobosan teknologi yang berbasiskan AIoT terus bermunculan.

Red: Yusuf Assidiq
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh: Prof Ema Utami*

 

REJOGJA.CO.ID, Selama dua hari pada 23-24 November 2023 Indonesian Computer, Electronics and Instrumentation Support Society (IndoCEISS) melaksanakan  Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Yogyakarta.

IndoCEISS yang telah memiliki anggota sebanyak 1,200 dari 34 provinsi di Indonesia merupakan organisasi profesi yang bertujuan memberikan wadah bagi ilmuwan, praktisi, pendidik, dan penggemar di bidang Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi yang memiliki minat untuk memajukan bidang tersebut.

Rakornas merupakan agenda rutin tahunan yang digunakan untuk melakukan evaluasi program kerja dari masing-masing departemen, baik dari pengurus pusat maupun pengurus provinsi serta kembali membuat rencana program kerja untuk satu tahun ke depan.

Berkumpulnya para ilmuwan, praktisi, pendidik, dan penggemar di bidang Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi dalam sebuah wadah organisasi profesi yang dekat dengan perguruan tinggi (PT) ini tentu diharapkan mampu memberikan peran untuk kemajuan PT di Indonesia dalam bidang tersebut.

Tidak dimungkiri bidang Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi merupakan bidang yang sangat pesat perkembangannya pada saat ini. Kemajuan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang sangat bisa dirasakan saat ini tidak bisa dilepaskan dari bidang Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi.

Perpaduan antara AI dan IoT yang kemudian dikenal menjadi Artificial Intelligence of Things (AIoT) ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pidato pengukuhan dua Guru Besar FMIPA UGM yang juga merupakan pengurus pusat IndoCEISS, yakni Prof Agus Harjoko, (Guru Besar dalam Bidang Elektronika dan Instrumentasi) dan Prof Tri Kuntoro Priyambodo, (Guru Besar dalam Bidang Sistem Komputer dan Jaringan) pada 23 November 2023 lalu yang diikuti sebagian besar peserta Rakornas IndoCEISS di Balai Senat UGM juga memberikan gambaran kemajuan tersebut.

Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa keseharian manusia, baik secara visual seperti dengan suara, gerak maupun teks yang dilakukan oleh komputer telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Terobosan teknologi yang berbasiskan AIoT ini terus bermunculan dengan berbagai penerapan di banyak bidang ilmu.

Penelitian AIoT untuk keperluan bidang Pertanian, Perikanan, Pertahanan dan Keamanan, Kedokteran, dan lain sebagainya terus bermunculan. Bahkan bagaimana menerjemahkan keinginan manusia yang masih dalam pikiran telah berusaha untuk dikenali dengan teknologi berbasis AIoT.

Program Neuralink yang merupakan salah satu startup yang dimiliki oleh Elon Musk belum lama ini mendapatkan tambahan dana sebesar kurang lebih Rp 667 miliar untuk mengembangkan perangkat yang diimplan di otak manusia. Walau mendapat kecaman karena beberapa monyet telah mati sebagai salah satu bagian uji coba dari pengembangan teknologi itu, program Neuralink terus berjalan.

Program lain  dalam bentuk non invasive, seperti membaca pola elektronik yang dihasilkan oleh otak saat berkerja juga terus dikembangkan. Salah satunya program bernama NOIR (Neural Signal Operated Intelligent Robots for Everyday Activities) yang dikembangkan oleh peneliti dari Stanford University dengan menggunakan electroencephalogram (EEG) untuk membaca keinginan yang ada di kepala dan menerjemahkan dalam gerak suatu robot.

Tampak bahwa perkembangan teknologi, khususnya bidang Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi mengalami kemajuan sangat pesat. Peran organisasi profesi seperti IndoCEISS ini tentu sangat diharapkan agar PT bisa ikut terus mengikuti dan turut serta memberikan sumbangsih dalam pengembangan teknologi tersebut.

Anggota IndoCEISS yang tersebar di banyak PT dengan berbagai keunikan masing-masing menjadi modal besar untuk saling berkolaborasi. Penelitian lintas bidang ilmu sangat bisa diinisiasi oleh anggota IndoCEISS untuk menghasilkan berbagai terobosan teknologi berbasiskan bidang  Komputer, Elektronika, dan Instrumentasi.

Adanya Rakornas IndoCEISS ini tentu bisa didapatkan berbagai keadaan penelitian terkini dari masing-masing anggota dan diharapkan mampu melihat adanya celah penelitian baru yang bisa dikembangkan bersama. Diskusi, kolaborasi, dan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas penelitian menjadi hal yang tidak bisa dihindari.

Kisah Nabi Sulaiman AS dalam surat An Naml ayat 38-40 bisa menjadi pengingat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas penelitian, “Dia (Sulaiman) berkata, "Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?" Ifrit dalam golongan jin berkata, "Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya." Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia."" Wallahu a’lam.

*Wakil Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement