Oleh: Prof Ema Utami*
REJOGJA.CO.ID, Wisuda merupakan salah satu acara yang banyak menjadi kenangan tersendiri bagi alumni suatu perguruan tinggi (PT). Rasa haru, bangga, dan gembira tampak ketika seorang wisudawan dengan mengenakan baju toganya diberi kalung samir di hadapan senat akademik PT.
Hari ini, Rabu 25 Oktober 2023 Universitas Amikom Yogyakarta melaksanakan wisuda ke-88 untuk lulusan program studi diploma, sarjana, dan magister. Setiap mengikuti acara wisuda, memori saat dulu diwisuda kembali hadir, terutama saat menjadi wisudawan sarjana.
Berbagai kisah sedih, haru biru dan gembira penuh dengan canda tawa dapat mewarnai dalam setiap langkah perjalanan selama menempuh pendidikan di PT sampai dengan hari wisuda. Setiap wisudawan dipastikan juga memiliki cerita tersendiri dengan segala lika-likunya selama menyelesaikan perkuliahan dan akan menjadi memori yang terus dikenang.
Di saat hari H di mana para wisudawan diharuskan mengenakan baju toga dengan sleber, kalung samir, dan topi wisuda tentu menjadi sebuah momen yang istimewa. Pakaian khusus yang dikenakan saat wisuda tersebut merupakan simbol pencapaian akademik dari dedikasi yang telah dicurahkan selama menjalani kehidupan kampus.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa baju toga saat ini dipengaruhi oleh baju gamis (thawb) dari budaya Arab. Universitas al-Qarawiyyin yang didirikan oleh Fatima al Fihri pada 859 di negara Maroko yang kental dengan budaya Arab termasuk cara berpakaiannya.
Tali topi wisuda yang dipindahkan ke kanan menurut beberapa sumber disebutkan sebagai tanda dimulainya fase baru, yakni dari berbagai ilmu yang telah didapatkan di kampus untuk segera diamalkan ke masyarakat.
Topi wisuda yang berbentuk segiempat dan memiliki tali tersebut dalam beberapa artikel disebutkan dipengaruhi oleh kegiatan kampus di zaman pemerintahan Bani Umayyah, di mana pada saat itu Cordoba, Spanyol, dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Salah satu universitas yang terkenal dan memiliki banyak mahasiswa dari berbagai negara adalah Universitas Córdoba. Kegiatan perkuliahan bernuansa Islam seperti meletakkan Alquran dengan tali penanda ayat yang menjuntai sebagai simbol pengakuan keutamaan Alquran sebagai bentuk pengetahuan tertinggi saat itu kemudian disebut diadopsi menjadi topi wisuda di saat ini.
Berbagai makna simbolik dari pakaian wisuda tersebut tentu dapat memiliki perbedaan sudut pandang, baik dari sisi wisudawan, orang tua, dosen, atau elemen penting lainnya. Sudut pandang dari sisi wisudawan tentu selain titik akhir perkuliahan juga merupakan awal untuk mencari pekerjaan atau meneruskan kembali studi.
Keduanya akan membutuhkan kembali daya dan upaya yang bisa jadi tidak lebih mudah daripada saat menjalani perkuliahan. Kecukupan bekal pengetahuan dan pengalaman yang didapat saat kuliah menjadi modal besar dalam menjalani kedua proses tersebut.
Sudut pandang dari sisi dosen tentu berharap bahwa apa yang disampaikan selama memberi perkuliahan dapat menjadi bekal yang cukup bagi wisudawan untuk berproses selanjutnya.
Keberhasilan dari dua sudut pandang tersebut tentu hanya bisa diharapkan terjadi jika terdapat sinergi yang baik dari semua pemangku kebijakan yang terlibat di universitas. Tidak dimungkiri bahwa kebutuhan akan ijazah sebagai penanda kelulusan sangat diperlukan untuk menjalani berbagai proses ke depan.
Namun demikian bekal pengetahuan yang dibawa juga harus mencerminkan atas setiap ijazah yang diberikan kepada wisudawan. Terdapat harapan, amanah, dan tanggung jawab dari setiap pengalungan samir ataupun pemberian selembar ijazah dalam sebuah acara wisuda.
Wisuda yang pasti bukan sebuah akhir dari pengembaraan ilmu namun masih banyak dan panjang jalan yang bisa ditempuh. Selamat kepada wisudawan Universitas Amikom Yogyakarta, semoga terus berusaha mencari dan mengamalkan ilmu yang didapat.
Potongan dari akhir ayat ke-76 Surat Yusuf berikut ini semoga bisa menjadi pengingat kita bersama khususnya dalam menuntut dan mengamalkan ilmu, “..... Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.” Wallahu a’lam.
*Wakil Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta