Mantan kapolda Jateng ini menekankan pentingnya IPHI menjaga ukhuwah islamiah, bukan hanya sebagai slogan, tetapi dalam tindakan nyata. “Rawat kemabruran itu dengan kerja nyata untuk umat, bukan hanya seremonial,” katanya.
Ia juga menyinggung soal ketahanan nasional dengan peran IPHI yang bisa menjadi mitra strategis dalam mencegah paham-paham radikal, terutama melalui pendekatan dakwah yang santun dan berakar budaya lokal. “Radikalisme itu tumbuh di ruang kosong. IPHI harus hadir di ruang itu dengan cahaya moderasi, dengan bahasa yang sejuk, dan aksi yang konkret.” katanya.
Luthfi juga mendorong IPHI tak hanya fokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga menyentuh aspek kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial. “Bangun koperasi, kembangkan ekonomi syariah, dorong produk UMKM jamaah. Jangan hanya kumpul, tapi harus produktif,” katanya.
Pentingnya IPHI bertransformasi secara kelembagaan, membuka ruang seluas-luasnya bagi kader muda, serta memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat manajemen organisasi. “Jika kita tidak adaptif, kita akan tertinggal. IPHI harus jadi organisasi yang terbuka, akuntabel, dan modern,” katanya.