Senin 12 May 2025 13:45 WIB

Kemenag: Jamaah Belum Pegang Nusuk Tetap Bisa ke Masjidil Haram Didampingi Syarikah

Penertiban dan penyerahan nusuk disampaikan oleh pihak syarikah.

Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah calon haji Indonesia melakukan Tawaf sebagai rangkaian umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/5/2025). Sebanyak 2.800 calon haji dari tujuh kloter yang merupakan gelombang pertama pendorongan dari Madinah tiba di Makkah dan selanjutnya melaksanakan umrah wajib.
Foto: Teguh Firmansyah/Republika
Jamaah calon haji Indonesia melakukan Tawaf sebagai rangkaian umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/5/2025). Sebanyak 2.800 calon haji dari tujuh kloter yang merupakan gelombang pertama pendorongan dari Madinah tiba di Makkah dan selanjutnya melaksanakan umrah wajib.

Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

REJOGJA.CO.ID, MAKKAH -- Belum semua jamaah haji Indonesia yang masuk ke Makkah mempunyai kartu nusuk. Kartu ini penting karena dipakai untuk masuk ke Masjidil Haram dan selama jamaah berada di Kota Makkah.

Kepala PPIH Arab Saudi Kementerian Agama (Kemenag) Muchlis Hanafi menjelaskan sejatinya semua jamaah haji Indonesia yang masuk ke Kota Makkah telah mempunyai kartu nusuk. Namun di lapangan terdapat sejumlah kendala dari syarikah dalam pembagian nusuk di Madinah.

Di antaranya ketika syarikah ingin membagikan jamaah tidak ada lantaran sedang ke luar dan berbagai alasan lain. "Ada sejumlah kendala sehingga sampai masuk ke Makkah ada jamaah yang belum mendapat nusuknya dan ini tanggung jawab syarikah. Backup-nya syarikah memberikan kartu identitas juga," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Muchlis Hanafi dalam di Makkah, Senin (12/5/2025).

Dia mengatakan penerbitan hingga penyerahan kartu nusuk untuk jamaah haji RI merupakan tanggung jawab syarikah atau perusahaan layanan haji. Kemenag sendiri telah menjalin kerja sama dengan delapan syarikah untuk melayani jamaah haji RI. "Kita tahun ini telah bekerjasama dengan delapan syarikah, " ujarnya.

Muchlis mengatakan syarikah-syarikah tersebut telah menyiapkan sejumlah antisipasi terkait keterlambatan terbitnya kartu Nusuk. Antara lain dengan memberi identitas cadangan bagi jamaah haji RI.

"Ada sejumlah kendala sehingga sampai masuk ke Makkah ada jamaah yang belum mendapat nusuknya dan ini tanggung jawab syarikah. Backup-nya syarikah memberikan kartu identitas juga," ujarnya.

Dia meminta jamaah tetap tenang meski belum menerima kartu Nusuk. Muchlis mengatakan Kemenag terus berkoordinasi agar syarikah bisa segera menyerahkan kartu Nusuk ke jamaah begitu kartu diterbitkan oleh sistem Arab Saudi.

Ia memastikan jamaah yang belum mempunyai nusuk tetap dapat ke Masjidil Haram dengan cara didampingi oleh pihak dari syarikah. Pihak syarikah akan mendampingi agar jamaah yang hanya membawa identitas cadangan dari syarikah bisa masuk ke Masjidil Haram.

"Jadi agar tetap tenang apalagi kalau fokus ibadab dari hotel ke Masjidil Haram. Kalau mau melipir belanja masih amanlah. Asal jangan ke Jeddah. Itu masih rawan kalau ke luar kota perhajian itu masih tetap harus Nusuk ya," tuturnya.

Delapan syarikah yang melayani jamaah yakni al-Bait Guest dengan kapasita 35.977 jamaah, Raken Mashariq (35.090), Sana Mashariq  (32.570), Rehlat Manafea (34.802), Arifadah (20.317), Rawaf Mina (17.636), MCSC (15.645) dan Rifad (11/283). 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement