Kamis 08 May 2025 20:13 WIB

Nyaris Berusia 1 Abad, Nenek Penjual Keripik Pisang Wujudkan Mimpi Naik Haji

Nenek Sutami menjadi jamaah tertua di Kabupaten Lumajang.

Red: Karta Raharja Ucu
Salah seorang jamaah haji lansia (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah seorang jamaah haji lansia (ilustrasi).

REJOGJA.CO.ID, LUMAJANG -- Nenek Satumi menjadi calon haji tertua di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah bersama ratusan calon haji lainnya asal kabupaten setempat. Selama belasan tahun Satumi menabung dari hasil menanam pohon sengon dan berjualan keripik pisang. Sejak 2010, Satumi menabung rupiah demi rupiah hingga mendaftarkan diri pada 2018 untuk pergi ke Tanah Suci.

Pemerintah Kabupaten Lumajang menunjukkan keberpihakan nyata terhadap kelompok rentan, khususnya para lanjut usia (lansia) dalam momen pelepasan jamaah calon haji tahun 2025 yang digelar di Pendapa Arya Wiraraja Lumajang, Rabu (7/5/2025).

"Salah satu bentuk perhatian ditunjukkan melalui penanganan khusus terhadap Nenek Satumi yang merupakan calon haji tertua yang berusia 95 tahun," kata Bupati Lumajang Indah Amperawati usai pelepasan calon haji di kabupaten setempat.

Menurut dia Pemkab Lumajang memastikan kebutuhan lansia mendapatkan prioritas. Nenek Satumi yang mengalami tremor dan kesulitan berdiri lama, langsung diarahkan untuk beristirahat di kamar pribadi milik Bupati agar tidak kelelahan selama acara berlangsung.

"Beliau sehat, tetapi karena faktor usia dan kondisi fisik, perlu perlakuan khusus. Kami ingin memastikan semua jamaah calon haji, terlebih yang lansia bisa menjalani proses itu dengan nyaman dan aman," tuturnya.

Demi menjamin kenyamanan dan keselamatan selama menjalankan ibadah, Pemkab Lumajang juga menyiapkan bantuan medis dan pendamping khusus bagi para jamaah lansia. Langkah itu merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memberikan layanan inklusif dan ramah terhadap kelompok rentan.

"Kami mendoakan semoga seluruh jamaah diberikan kelancaran, kesehatan, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur. Bawalah nama baik Lumajang, dan jadikan momen itu sebagai ladang kebaikan untuk saling membantu dan menjaga kekompakan," ujarnya.

Sementara Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma mengatakan perhatian kepada kelompok rentan seperti lansia bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi tanggung jawab negara dalam menjamin hak-hak dasar warganya. "Kelompok rentan seperti lansia harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan pelayanan publik, termasuk saat ibadah haji. Kami ingin memastikan mereka merasa aman, nyaman, dan dimuliakan," katanya.

Kisah Nenek Satumi menjadi simbol ketangguhan kaum lansia. Meski berusia hampir satu abad, semangatnya dalam menunaikan rukun Islam kelima tetap menyala dan ia disebut telah menabung selama bertahun-tahun untuk mewujudkan cita-citanya berangkat ke Tanah Suci.

Berdasarkan data Kementerian Agama Lumajang, jumlah calon haji yang berangkat sebanyak 861 orang dengan calon haji termuda bernama Verdi Pratama berusia 18 tahun dan jamaah tertua Nenek Satumi berusia 95 tahun. Keduanya menjadi simbol semangat lintas generasi dalam menunaikan rukun Islam kelima.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement