"Teknologi ini memungkinkan kita mengekstraksi data dari berbagai sumber untuk mendukung pembuatan kebijakan yang lebih berbasis data," ujarnya.
Meski demikian, Emil menegaskan AI tidak akan menggantikan sepenuhnya peran manusia. Beberapa pekerjaan seperti perbaikan infrastruktur tetap memerlukan tenaga manusia.
"AI tidak menghapus tanggung jawab manusia. Masih diperlukan sentuhan manusia, kecerdasan emosional, empati, dan keterampilan sosial," katanya.
Ia menambahkan AI hanya bertugas mendukung proses pengambilan keputusan agar lebih efisien, tanpa mengurangi otoritas manusia dalam menetapkan keputusan akhir.
Emil berharap proses digitalisasi melalui AI mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. "Kalau biasanya membutuhkan dua hari, dengan AI bisa diselesaikan dalam dua detik. Ini akan jauh lebih cepat dan produktif," katanya.