Anggaran Dipangkas
Awal bulan ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono mengakui anggaran untuk perbaikan jalan rusak di provinsi tersebut dipangkas. Dia menyebut, Pemprov Jateng bakal berupaya melibatkan perusahaan-perusahaan lewat program corporate social responsibility (CSR) mereka untuk membantu proses perbaikan jalan.
Hanung menjelaskan, kerusakan jalan provinsi di Jateng disebabkan musim hujan yang turut memicu banjir di sejumlah daerah. "Karena aspal kalau terendam itu kan pasti rusak. Pantura kan yang rusak aspal semua karena terendam air," ucapnya ketika diwawancara di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, 11 Februari 2025 lalu.
Namun Hanung mengakui saat ini anggaran untuk perbaikan jalan terbatas. Dia mengungkapkan, dana untuk perbaikan jalan idealnya adalah antara Rp88-Rp100 juta per kilometer.
Hanung menambahkan, sebelumnya anggaran untuk perbaikan jalanan Provinsi Jateng sempat mencapai Rp88 juta untuk per kilometer. Kemudian jumlahnya turun menjadi Rp60 juta per kilometer. Jumlah tersebut kembali turun 50 persen karena adanya efisiensi anggaran. "Sekarang kita per kilometernya Rp30 juta," ucapnya.
Dia menjelaskan, jalanan provinsi di Jateng nemiliki panjang 2.440 kilometer. Dengan panjang tersebut, anggaran ideal untuk kebutuhan perbaikan jalan adalah Rp244 miliar. "Yang sekarang dianggarkan sekitar Rp127 miliar," ujar Hanung.