REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta akan mengintegrasikan kampung sayur dengan program makan bergizi gratis. Meski saat ini program tersebut belum dijalankan di Kota Yogyakarta, tetapi kampung sayur ini diharapkan dapat men-supply bahan pangan kebutuhan untuk program tersebut nantinya.
“Ini (kampung sayur) kita harapkan supply bahan pangan yang berkualitas baik karena tidak mengunakan bahan-bahan kimia, tapi bahan-bahan organik. Baik dari sistemnya hidroponik, maupun aeroponik, maupun menggunakan pot—pot untuk budi daya,” kata Kepala DPP Kota Yogyakarta, Sukidi saat ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta belum lama ini.
Sukidi menuturkan, keberadaan kampung sayur di Kota Yogyakarta sudah cukup banyak. Bahkan, hampir di 45 kelurahan yang ada sudah memiliki kampung sayur.
“Bahkan tidak hanya satu, setiap kelurahan itu ada beberapa desa, kampung (yang memiliki kampung sayur),” ucap Sukidi.
Sukidi menyebut, pembinaan yang dilakukan terhadap kampung sayur ini berbasis kelompok tani. Untuk itu, kampung-kampung sayur yang tergabung dalam kelompok tani ini nantinya akan disinergikan dengan program makan bergizi gratis agar dapat men-supply bahan-bahan pangan.
“Kita ada 288 kelompok tani, belum lagi kelompok perikanan yang ada 160 kelompok, baik kelompok pembudi daya maupun kelompok pemasar. Ini sebenarnya tinggal mensinergikan mandatory dari (pemerintah) pusat untuk yang makan bergizi gratis ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto menyebut pihaknya sudah siap untuk mengimplementasikan program makan bergizi gratis. Meski begitu, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
“Implementasinya kita masih menunggu arahan dari pusat,” kata Sugeng.
Sugeng menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya terkait penerapan program itu nantinya. Termasuk menyiapkan anggaran, meski Sugeng belum menuturkan detail anggaran untuk penerapan program makan bergizi gratis ini.
“Yang pasti dari policy, kebijakan ini kita sudah kondisikan, kita antisipasi. Tapi jangan tanya kami menyediakan apa, berapa. Kami akan menyediakan sesuai jalannya waktu,” ungkap Sugeng.
“Policy dari Pak RI 1, Pak Prabowo, Presiden, kita tetap mengapresiasi untuk kita selalu siap kapan pun implementasi itu betul-betul akan dioperasionalkan. Kalau warning terkait dawuh, sudah, kesiapan sudah,” lanjutnya.