REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi. Bahkan, intensitas kegempaan Merapi dalam pekan ini lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, pada periode pengamatan 11-17 Agustus 2023, tercatat sudah terjadi 115 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB). Selain itu, juga tercatat 508 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 751 kali gempa Guguran (RF), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan Gunung Merapi pada pekan ini lebih tinggi dibanding pekan lalu," kata Agus, Sabtu (19/8/2023). Selain itu, Merapi dalam sepekan terakhir juga mengeluarkan ratusan kali guguran lava.
Setidaknya, tercatat 244 kali guguran lava ke arah selatan hingga barat. Ratusan kali guguran lava tersebut meliputi 34 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.600 meter, 207 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, dan tiga kali ke hulu Kali Senowo sejauh maksimal 1.400 meter.
"Suara guguran terdengar 32 kali dari Pos (Pengamatan Merapi) Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ungkap Agus.
Terkait dengan deformasi Merapi dalam pekan ini, menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar satu centimeter per hari berdasarkan pemantauan yang dilakukan menggunakan EDM.
Untuk itu, dari hasil pemantauan aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi yakni berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas Merapi juga masih ditetapkan dalam tingkat siaga atau level 3.
Dengan begitu, potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Potensi bahaya ini meliputi Kali Boyong sejauh maksimal lima kilometer.
Selain itu juga meliputi Kali Bedog, Kali Krasak, dan Kali Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer. Pada sektor tenggara juga ada potensi bahaya dari aktivitas Merapi yang meliputi Kali Woro sejauh maksimal tiga kilometer, dan Kali Gendol sejauh lima kilometer.
"Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," jelasnya.