Tak sampai di sana, buntut insiden tersebut mendorong Pemkab untuk melakukan pengawasan lebih luas terhadap ASN selama jam kerja. Endah menginstruksikan sidak mendadak ke berbagai tempat yang kerap dijadikan lokasi nongkrong ASN. Menurutnya, lemahnya kepemimpinan dan pengawasan menjadi celah munculnya pelanggaran seperti ini.

"Kita minta Inspektorat, Kepala BKPPD, dan wakil bupati untuk sidak di titik-titik atau di rumah makan atau lokasi untuk nongkrong ASN," ujarnya.

"Pelanggaran ASN (terjadi karena -Red) lemahnya sanksi diterapkan dan lemahnya leadership memberikan toleransi keterlambatan, ketidakhadiran, dan mangkir pamit makan jemput anak dan tidak terkontrol. Kami berikan poin-poin untuk disampaikan masing-masing OPD,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak Puskesmas Wonosari I mengakui bahwa kejadian itu memang terjadi saat jam pelayanan. Mereka menyebut kegiatan karaoke itu sebagai bagian dari latihan lomba dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia. Terkait hal ini, melalui Instagram resminya Puskesmas Wonosari 1 menyampaikan permintaan maaf.

"Sehubungan dengan pemberitaan yang beredar di sosial media, kami dari UPT Puskesmas Wonosari I ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kekhilafan kami," tulis akun Instagram resmi Puskesmas Wonosari I. Pihak puskesmas juga menyatakan akan menjadikan insiden ini sebagai pembelajaran dan berkomitmen memperbaiki kualitas layanan.