Dana Rp1,7 Triliun
Dalam rapat bersama Gubernur Jateng dan anggota Komisi V DPR RI Dapil Jateng, Bupati Demak, Eisti'anah, berharap agar pemerintah dapat mengucurkan dana Rp1,7 triliun untuk penanganan banjir rob di wilayah Sayung. Dia yakin, dengan dana tersebut, permasalahan rob di Sayung bisa teratasi.
Saat menyampaikan pemaparan, Eisti'anah menyinggung tentang pembangunan giant sea wall atau tanggul laut yang terintegrasi dengan proyek Tol Semarang-Demak. Tanggul laut telah digadang-gadang akan menjadi solusi rob yang melanda pesisir utara Jawa, termasuk di Demak.
"Seperti yang tadi disampaikan Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Wali Kota Semarang, giant sea wall sudah nyambung, tapi kondisi kemarin yang sempat viral merendam Jalan Pantura Sayung, ini memang diakibatkan kolam retensi belum berfungsi dengan baik, sehingga perlu pompa yang begitu besar," ucap Eisti'anah.
"Ini menjadi kekhawatiran dari perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Demak, khususnya yang ada di Sayung, jika nanti musim hujan turun akan semakin tambah parah lagi," sambung Eisti'anah
Dia menjelaskan, selain Sayung, pembangunan tanggul laut yang terintegrasi di proyek Tol Semarang-Demak juga akan melintasi tiga kecamatan lainnya di Demak, yakni Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Menurut Eisti'anah, selama 15-20 tahun terakhir, terjangan rob di keempat kecamatan tersebut semakin parah.
Eisti'anah mengungkapkan, pada 2024, Pemkab Demak bersama Bappenas dan Beppeda Provinsi Jateng telah menyusun detail engineering design (DED) untuk penanganan rob, khususnya Sayung. "Harusnya di tahun 2025 ini ada anggaran yang kami sampaikan pada Bapak Gubernur sekitar Rp1,7 triliun untuk normalisasi dan breakwater serta kolam retensi, seperti yang tadi disampaikan Bapak Gubernur, itu untuk wilayah Sayung insya Allah bisa tertutup," ucapnya.
"Kami harapkan kunjungan dari bapak seluruh rombongan Komisi V untuk bisa mengabulkan berkaitan dengan di luar giant sea wall yang sudah terbangun pada saat ini," tambah Eisti'anah.