Selasa 01 Jul 2025 13:54 WIB

Sepekan Usai Gencatan Senjata: Iran Ajarkan Dunia Bagaimana Hancurkan Kesombongan Israel

Perang 12 hari dengan Iran telah mengikis rasa aman yang sejak lama dinikmati Israel.

Red: Karta Raharja Ucu
Para pengunjuk rasa berkumpul di depan Kedutaan Besar Iran untuk merayakan gencatan senjata antara Iran dan Israel, di Bagdad, Irak, Selasa, 24 Juni 2025.
Foto:

Iran juga semakin yakin deterensi sejati yang membuat lawan segan menyerang, membutuhkan dua pilar utama, yakni penguasaan senjata nuklir dan hubungan strategis yang lebih dalam dengan China dan Rusia. Deterensi adalah upaya mencegah lawan melakukan tindakan tidak diinginkan atau merugikan dengan membuat lawan takut menghadapi aksi balasan.

Untuk itu, alih-alih mengerem ambisi nuklirnya, Perang 12 Hari malah mendorong Iran mempercepat program nuklirnya. Namun itu tak akan dilakukan tanpa payung keamanan dari negara-negara besar. Di sini, Iran akan makin dalam beraliansi dengan China dan Rusia, bukan cuma demi mencegah serangan dari luar, tapi juga melepaskan diri dari isolasi internasional.

Israel, di sisi lain, tak akan pernah jera melancarkan apa yang disebutnya "serangan pencegahan" terhadap fasilitas-fasilitas keamanan dan nuklir Iran, serta struktur kepemimpinan Iran, yang mendorong negaranya ngotot merangkul senjata nuklir. Karena itu gencatan senjata tempo hari yang memang tak memasukkan syarat apa-apa, menjadi terlihat rapuh karena setiap waktu bisa dilanggar oleh pihak-pihak yang berperang.

Tapi bisa juga tidak dilanggar, jika Israel dan Iran merasa memiliki kemampuan deterensi yang kuat dan seimbang. Jika ini yang terjadi, perang antara kedua negara tak lagi meletus, setidaknya dalam waktu dekat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement