Senin 16 Jun 2025 19:44 WIB

Yogyakarta Jadi Tujuan Favorit Wisatawan, tapi 430 Ribu Warganya Masih Miskin

BPS mencatat angka kemiskinan dan ketimpangan DIY turun pada September 2024 ini.

Red: Karta Raharja Ucu
Wisatawan berkunjung ke kawasan Tugu Yogyakarta Jalan Jend Sudirman, Gowongan, Kota Yogyakarta. BPS DIY menyebut warga miskin di Yogyakarta mencapai  430,47 ribu jiwa.
Foto:

Pendidikan Cara Entaskan Kemiskinan

Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng sejumlah mitra dalam program "Sleman Pintar Plus Plus" sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan. "Dalam program Sleman Pintar Plus Plus ini kami menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan," kata Bupati Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Ahad (15/6/2025).

Menurut dia, kerja sama tersebut di antaranya dengan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), PT Chemco Harapan Nusantara, PT Mitrametal Perkasa, dan PT Nichirin Indonesia. "Kami juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama pada Jumat 16 Mei di kampus UTY Sendangadi Mlati Sleman," katanya.

Ia menjelaskan, melalui program Sleman Pintar Plus Plus ini, anak dari keluarga kurang mampu yang memiliki tekad untuk belajar akan diberikan bantuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. "Tak cukup sampai di situ, mereka nantinya juga akan diberikan kesempatan untuk magang di perusahaan-perusahaan nasional, sehingga setelah lulus perguruan tinggi mereka telah memiliki pengalaman dan siap memasuki dunia kerja," katanya.

Harda mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan melalui kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, sehingga tujuan yang diinginkan dapat lebih mudah dicapai serta efektif. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kolaborasi dengan akademisi, perusahaan, dan lainnya. Kita harus bahu-membahu membangun negara ini," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman sekaligus Wakil Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman Susmiarto mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah serta komitmen Pemkab Sleman dalam memutus rantai kemiskinan dengan memberikan pendidikan yang langsung terhubung dengan dunia kerja kepada masyarakat di Kabupaten Sleman.

"Pemberantasan kemiskinan tidak cukup dilakukan dengan pemberian bantuan sosial saja. Tapi dengan memberikan akses pendidikan perguruan tinggi yang relevan dengan dunia kerja merupakan kunci pemberantasan kemiskinan yang berkelanjutan," ujar dia.

Rektor UTY Dr Bambang Moertono S MM Ak CA menyambut baik program kerja sama ini, karena program Sleman Pintar Plus Plus ini sejalan dengan visi dan misi UTY, yakni berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. "Pertemuan pihak UTY dengan wakil bupati Sleman sekaligus Ketua TKPK Kabupaten Sleman menghasilkan program Sleman Pintar Plus Plus. Yakni kuliah di kampus dua tahun, kemudian magang di perusahaan satu setengah tahun," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement