REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 tahun, sebuah fenomena unik sekaligus kontroversial muncul di tengah masyarakat. Bukan bendera Merah Putih, tetapi bendera bajak laut dari anime Jepang One Piece ramai berkibar di berbagai sudut negeri.
Dari pantauan di sejumlah akun media sosial, menunjukkan warga mengibarkan bendera hitam dengan simbol tengkorak dan topi jerami khas kelompok bajak laut Topi Jerami dari manga One Piece. Fenomena yang sejatinya sudah dikenal di kalangan wibu ini menyita perhatian luas lantaran terjadi menjelang 17 Agustus 2025 dan muncul tak lama setelah pemerintah mengumumkan logo resmi HUT ke-80 RI.
Pakar Hukum Tata Negara dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Gugun El Guyanie, menilai fenomena ini bukan sekadar lelucon atau ekspresi pop kultur, tetapi menjadi simbol kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. "Masyarakat punya cara-cara untuk menyampaikan nasionalisme dengan cara lain ketika negara dan pemerintah yang berkuasa itu ternyata tidak responsif terhadap kemauan aspirasi masyarakat," kata Gugun saat dihubungi wartawan, Jumat (18/2025).
Menurut dia, masyarakat dibuat tak habis pikir dengan sejumlah kebijakan yang dibuat pemerintah. Contohnya seperti pemblokiran rekening rakyat, penyitaan aset tanpa partisipasi publik, hingga kontroversi seputar amnesti dan abolisi di kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto. Bagi sebagian masyarakat, kata dia, langkah-langkah tersebut makin mengikis kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan.
Tak heran jika kini masyarakat menyuarakannya dengan memasang bendera One Piece mengingat bendera ini memang melambangkan perlawanan terhadap ketidakadilan dan kekuasaan yang sewenang-wenang. "Itu bentuk bahwa kami masyarakat tidak perlu diajari nasionalisme, rakyat tidak perlu didikte untuk mengekspresikan patriotisme justru negara yang harus belajar nasionalisme dari rakyat. Pemerintah yang harusnya belajar mendengarkan apa makna nasionalisme, patriotisme kepada rakyat bukan sebaliknya," ucapnya.
Sebelumnya, di media sosial, banyak warganet secara terang-terangan menunjukkan kekecewaannya terhadap pemerintah lewat pengibaran bendera One Piece. Tak hanya di halaman rumah warga, pengibaran juga dilakukan di kawasan pantai dan di berbagai kendaraan proyek seperti truk ikut mengibarkan bendera tersebut.