Ahad 01 Jun 2025 01:45 WIB

Penampakan dan Cara Kerja Stairlift Candi Borobudur, ke Puncak Hanya Lima Menit

Stairlift dinilai bagus jika dibuat permanen karena ramah lansia dan difabel.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono dan Banthe asal Thailand Phrakhruwinaitorn Rungdet.
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono dan Banthe asal Thailand Phrakhruwinaitorn Rungdet.

REJOGJA.CO.ID, MAGELANG — Pemasangan fasilitas stairlift di Candi Borobudur ramai menjadi sorotan publik dalam sepekan. Fasilitas ini dipasang oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney) sebagai bagian dari persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden  Prabowo Subianto ke situs warisan dunia tersebut pada Kamis (29/5/2025).

Setelah kunjungan Macron dan Prabowo, awak media diajak melihat langsung keberadaan dan cara kerja stairlift tersebut. Rel tampak berada mulai dari lantai tiga hingga lantai tujuh, dengan total ada empat unit kursi yang terpasang di sisi selatan candi.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, menjadi salah satu yang mencoba langsung teknologi ini. Ia mengaku sangat terbantu karena memiliki kondisi kaki pascaoperasi.

"Sudah dijelasin kalau memang tumpuannya hanya di plat besi di bawah ya. Jadi tidak ada pengeboran ke lantai. Sekarang mungkin perhitungan bebannya kok kalau memang sudah oke sih, mesti bagus sekali," kata Tanto kepada wartawan di Kompleks Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025).

photo
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono dan Banthe asal Thailand Phrakhruwinaitorn Rungdet. - (Wulan Intandari/ Republika)

Tanto mengatakan perjalanan ke puncak menjadi jauh lebih mudah berkat stairlift tersebut. Menurut dia, fasilitas ini bagus apabila akan dibuat permanen, pasalnya ramah lansia dan difabel yang ingin menaiki candi itu.

"Satu kata yang saya katakan, luar biasa. Jadi kaki saya yang biasa sakit, sekarang naik tidak terasa karena naik stairlift ya," ucapnya.

"Karena kaki saya bekas operasi, jadi saya harus bawa tongkat ya untuk naik, untuk jaga keseimbangan badan. Tapi, dengan adanya stairlift ini, kita duduk manis, hanya berpindah kursi, sudah sampai di atas," ujarnya menambahkan.

Kendati begitu, soal apakah fasilitas ini akan dipermanenkan, Tanto menyerahkannya kepada pemerintah dan Injourney yang bertanggungjawab atas Candi Borobudur. "Nah, itu tergantung dari kementerian dan pemerintah, juga tentunya Injourney yang bertanggung jawab terhadap Candi Borobudur ya. Kalau kita sebagai warga yang terutama yang sepuh, yang susah untuk naik candi atau mengalami hambatan jalan. Ya, tentu saja kan terbantu dengan adanya stairlift ini," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement