Mahasiswa 'Tiarap'
Aufa mengakui penangkapan dua mahasiswa Undip karena dituduh terlibat aksi penyekapan anggota Polda Jateng pascakerusuhan pada peringatan May Day 1 Mei 2025 lalu telah menimbulkan kecemasan di kalangan teman-temannya sesama mahasiswa. "Dengan adanya penangkapan kemarin, teman-teman mahasiswa hari ini masih sedikit ketakutan dengan pengawasan dari intel-intel, sehingga teman-teman hanya berani beraktivitas di dalam kampus saja. Karena tidak tahu kan hari ini siapa yang akan ditangkap, siapa yang akan dicari, sehingga masih ada rasa ketakutan dari teman-teman," ucapnya.
Menurutnya, perasaan takut yang timbul akibat adanya penangkapan oleh polisi menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk mengekspresikan aspirasinya. "Itu akan jadi salah satu ancaman ketika kita ingin menyampaikan suatu aspirasi atau ingin melakukan kegiatan yang kontesknya adalah bersuara. Ini kita sedang dalam rasa ketakutan," ujarnya.
Kendati demikian, Aufa menyebut, sejauh ini Undip tidak memberlakukan larangan atau pembatasan jika mahasiswa ingin melakukan kegiatan aksi. "Tapi mungkin memperingatkan saja jika hari ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini tim hukum Undip sudah melakukan pendampingan terhadap dua mahasiswa yang kemarin ditangkap. "Kami meminta langkah konkret dari pihak rektorat (Undip), mungkin nanti akan kita lakukan audiensi ke rektorat, sekiranya langkah yang ingin dilakukan ke depan oleh teman-teman mahasiswa seperti apa dan dari rektorat seperti apa," ujar Aufa.