REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut wilayah Jatim sebagai pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu nasional, sekaligus penopang utama ketahanan pasokan gula di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menerima audiensi jajaran direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang dipimpin Direktur Utama Mahmudi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (24/4) malam.
"Jawa Timur tidak hanya menjadi produsen utama gula, tetapi juga pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu," ujar Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jatim, Jumat.
Khofifah menjelaskan Jawa Timur merupakan lumbung tebu terbesar di tanah air, dengan 32 pabrik gula tersebar di 16 kabupaten/kota. Beberapa di antaranya yakni sebagai berikut:
Probolinggo
Probolinggo dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang dalam produksi gula, terutama melalui pabrik gula yang telah beroperasi sejak zaman kolonial Belanda. Beberapa pabrik gula terkenal di Probolinggo antara lain Pabrik Gula Gending, Pabrik Gula Umbul, dan Pabrik Gula Pajarakan.
Pasuruan
Daerah ini memiliki pusat penelitian tanaman tebu. Hasil riset berupa tanaman tebu yang lebih banyak menghasilkan sari yang kemudian diolah menjadi gula sangat strategis. Hasil riset tersebut ditindaklanjuti menjadi produksi benih tebu berkualitas yang kemudian disebar ke banyak daerah.
Situbondo
Kabupaten Situbondo di zaman Belanda dijadikan sebagai daerah penghasil gula di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan beberapa Pabrik Gula (PG) yang ada di Situbondo. Beberapa pabrik gula yang berdiri di Situbondo di antaranya PG Asembagus, PG Panji, PG Olean, PG Wringin Anom dan PG Demas Besuki.