Senin 14 Apr 2025 01:48 WIB

Rumah Warga Tulungagung Porak-poranda Usai Kejatuhan Balon Udara Berisi Petasan Raksasa

Balon udara itu jatuh dan meledak hingga menghancurkan rumah.

Red: Karta Raharja Ucu
Balon udara ukuran raksasa diterbangkan di
Foto: Antara
Balon udara ukuran raksasa diterbangkan di

REJOGJA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Entah mimpi apa Marsini (59 tahun) semalam. Rumah warga Desa Suruhan Lor, Tulungagung, Jawa Timur, itu porak poranda setelah sebuah balon udara plastik yang digantungi puluhan petasan, di antaranya berukuran jumbo, jatuh dan meledak di dalam rumahnya, Ahad (13/4/2025). Meskipun tidak ada korban luka dan jiwa, ledakan petasan berukuran jumbo itu menyebabkan rumah Marsini rusak berat. 

Ledakan dari petasan tersebut membuat genting rumah porak poranda, plafon jebol di beberapa bagian dan mebeler ikut rusak. Plastik sisa balon udara terpantau masih berserak di atas genting, juga kertas bekas petasan ditemukan jatuh di atas almari di bawah atap dan genting yang jebol itu.

Baca Juga

Polisi dari jajaran Polsek Bandung dan Inafis Polres Tulungagung kemudian datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengumpulkan barang bukti serta keterangan sejumlah saksi. Kapolsek Bandung AKP Anwari menyebut, Polsek telah menelusuri lokasi peluncuran balon yang berada di area persawahan Dusun Bakah, Desa Mergayu, tak jauh dari titik ledakan.

"Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi rumah yang rusak. Setelah kejadian di Desa Gandong awal April lalu, rupanya masyarakat belum jera," katanya.

AKP Anwari menegaskan wilayah Kecamatan Bandung saat ini dalam kondisi darurat petasan dan balon udara. Dalam operasi sebelumnya, polisi menyita sekitar 15 balon udara dan satu karung petasan.

"Kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta hingga Rp 35 juta. Karena tidak hanya genteng, kayu, dan plafon yang rusak, tetapi juga perabotan di dalam rumah," ujarnya.

Sementara itu, pemilik rumah, Marsini (59), menuturkan peristiwa terjadi saat ia menyapu halaman depan. Ia melihat balon udara melayang dari arah barat daya, disusul ledakan beberapa petasan kecil.

"Saat balon berada di atas rumah almarhum Pak Sekdes, meledak pertama kali. Lalu, mendekat ke rumah saya, meledak lagi. Yang ketiga suaranya paling besar. Saya baru tahu rumah rusak dari tetangga," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement