Selasa 15 Apr 2025 15:42 WIB

Roy Suryo Cs Minta UGM tak Tutupi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Roy Suryo menyoroti dokumen skripsi yang ditunjukkan dalam audiensi tersebut.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025).
Foto: Wulan Intandari
Massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025).

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polemik dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi kembali menghangat di kalangan publik. Terbaru, massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025), untuk mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi tersebut.

Mereka juga membawa spanduk bertuliskan “UGM Jujur Saja!!! Demi Bangsa dan Negara untuk Apa Bela Jokowi?!”. Mewakili ratusan massa yang datang, Roy Suryo, dr Tifauzia, dan Rismon Hasiholan melakukan audiensi tertutup bersama pimpinan Fakultas untuk melakukan klarifikasi.

 

Setelah pertemuan tersebut, dr Tifauzia kepada sejumlah awak di Yogyakarta mengaku menyayangkan sikap UGM terkait polemik ijazah mantan presiden ketujuh tersebut. Pihaknya menilai, UGM tak terbuka terkait informasi yang ingin mereka klarifikasi.

 

"UGM itu jangan menjadi tameng siapa pun. Jadi UGM itu harus juga melihat bahwa kita ini para peneliti itu ingin menjaga marwah UGM dan menjaga marwah Indonesia atas hal-hal yang ditanyakan oleh rakyat. Sayangnya tadi pas pertemuan tidak diberikan data apa pun. Padahal itu yang seharusnya kita butuhkan," kata Tifa, Selasa (15/4/2025).

 

Sementara perwakilan TPUA lainnya, Roy Suryo menyoroti dokumen skripsi yang ditunjukkan dalam audiensi tersebut. Kata dia, banyak kejanggalan yang ditemukan mulai dari lembar pengesahan yang tidak ada, hingga lembaran cetakan skripsi yang dinilai bukan pada era Jokowi lulus.

 

"Kami masih kaget, UGM yang konon mendapatkan ranking dua untuk keterbukaan informasi tetapi ketika kami datang, skripsinya saja belum disiapkan jadi harus diambil dulu padahal waktunya kan hanya singkat. Jadi ha- hal itu kami sayangkan. Memang kita tidak bisa melihat ijazah asli, ijazah asli tidak disimpan di kampus," katanya.

 

"Tadi ditunjukkan dan memang benar apa yang sudah disampaikan yang jelas skripsinya Jokowi itu memang ada perbedaan ketikan," ungkap Roy Suryo

 

Momen klarifikasi ini, kata dia, sangat penting, terutama untuk menegaskan kebenaran atas dugaan ijazah palsu Jokowi yang selama ini dipertanyakan oleh publik. Ia bahkan secara tegas menyebut bahwa ijazah Jokowi tersebut tidak pernah ada.

 

"UGM harus berani berdiri di atas kakinya sendiri, kalau iya katakan ya, jangan (seperti) tadi tanpa awalnya agak sedikit membela-bela," katanya.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement