REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana untuk memberdayakan pemulung. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, Pemkot akan kembali membuka dialog dengan para pekerja pemulung untuk mengkaji lebih dalam apa yang menjadi kebutuhan mereka.
“Mereka ini kan sudah bertahan-tahun hidup di jalan. Saya punya pemikiran mereka bisa diberdayakan menjadi petugas kebersihan," kata Hasto dalam keterangannya usai berdialog dengan Asosiasi Pekerja Pemulung DIY belum lama ini.
Hasto menanggapi usulan Asosiasi Pekerja Pemulung terkait rumah singgah. Menurutnya, hal itu memungkinkan untuk dilakukan, meski harus ada regulasi terlebih dahulu.
"Saya akan pertimbangkan, mereka kan tidak ingin rumah satu-satu, tapi lebih ke rumah singgah untuk kumpul bersama, tempat untuk berteduh," ucap Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menyebut, untuk peraturannya juga disesuaikan. Dengan begitu, peraturan tidak bisa diterapkan dengan cara top down, sehingga perlu peraturan khusus supaya bisa berjalan.
"Mereka sudah terbiasa hidup di jalan, belum tentu dikasih rumah dengan suatu peraturan itu senang. Ini baru sekali dialog, nanti akan ketemu lagi untuk lebih dekat mengetahui apa yang mereka butuhkan," imbuhnya.
Ketua Asosiasi Pekerja Pemulung DIY, Muchlis mengatakan, asosiasi tersebut dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan para pekerja pemulung. "Ini juga sebagai wadah meningkatkan kesadaran pentingnya pengelolaan sampah yang baik, dengan peran para pekerja pemulung untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar. Memilah dan memanfaatkan sampah menjadi berkah," katanya.