Senin 24 Feb 2025 18:25 WIB

Intimidasi Sukatani, Polisi Dinilai Sibuk Ngurus Urusan Sepele

Lagu Sukatani ekspresi kritik terhadap persoalan yang dialami oleh masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Gitaris dan electroguy Sukatani band Muhammad Syifa Al Lufti (kanan) dan vokalis  Novi Chitra Indriyati (kiri) memainkan lagu saat konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (23/2/2025) malam. Sukatani band yang berasal dari Purbalingga tersebut tampil menyanyikan sebanyak enam lagu.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Gitaris dan electroguy Sukatani band Muhammad Syifa Al Lufti (kanan) dan vokalis Novi Chitra Indriyati (kiri) memainkan lagu saat konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (23/2/2025) malam. Sukatani band yang berasal dari Purbalingga tersebut tampil menyanyikan sebanyak enam lagu.

REJOGJA.CO.ID,  YOGYAKARTA — Polisi diminta untuk tidak membungkam karya seniman. Hal ini disampaikan Jogja Police Watch (JPW) setelah video permohonan maaf dua personel band punk asal Purbalingga, Sukatani yakni Ovi dan Al kepada Polri viral. 

Permintaan maaf itu diutarakan terkait lagu ciptaan mereka yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’. Lirik dalam lagu itu memuat kritik bernuansa satire terhadap polisi. 

Baca Juga

“Karena hal itu merupakan sebagai ekspresi kritik terhadap persoalan yang dialami oleh masyarakat selama ini melalui lagu maupun lukisan,” kata Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, Ahad (23/2/2025) malam. 

Kamba menyebut, lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ merupakan luapan ekspresi atas realitas di tengah masyarakat. Ia menekankan lagu sebagai bentuk karya dari seniman merupakan salah satu sarana mengungkapkan kritik sosial. 

“Sehingga tidak perlu bagi polisi untuk meminta klarifikasi kepada seniman seperti yang dialami personel grup band Sukatani,” ucapnya. 

Kamba menuturkan, karya dari seniman tersebut juga merupakan bentuk kebebasan berekspresi, sehingga tidak perlu dilarang, diproses hukum, apalagi sampai diadili. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat termasuk seniman tetap berani menyuarakan kritik terhadap kinerja kepolisian. 

“Jika polisi sibuk mengurus urusan sepele, maka negeri ini akan menuju gelap gempita,” jelas Kamba. 

Seperti diketahui, setelah video permohonan maaf Sukatani viral, publik menuding kepolisian telah mengintimidasi Ovi dan Al. Republika pun mencoba menghubungi band Sukatani, namun mereka mengaku belum bisa memberi keterangan seputar viralnya band itu. 

“Halo mas, mohon maaf sekali baru sempat merespon. untuk saat ini Sukatani belum siap dan belum bisa memberikan keterangan ataupun pertemuan, terkait beberapa pertanyaan dari media. Tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih kami kepada rekan media, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap dia.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement