Sabtu 07 Dec 2024 08:50 WIB

Puluhan Warga Bantul Bunuh Diri karena Depresi dan Masalah Ekonomi

Warga diminta untuk tak menyebarkan foto dan video yang mengandung adegan bunuh diri.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Bunuh diri/ilustrasi
Foto: Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi

REJOGJA.CO.ID, BANTUL -- Aksi bunuh diri marak terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhir-akhir ini. Bahkan, kasus terbaru yakni ditemukannya pria meninggal dunia akibat gantung diri berinisial RH (46 tahun) di Bantul pada Kamis (5/12/2024) kemarin.

Polres Bantul bahkan mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024 ini. Kasus bunuh diri ini terjadi karena berbagai alasan, seperti depresi, masalah ekonomi, hingga masalah kesehatan.

Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pendekatan ke masyarakat mengingat maraknya kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul. Pendekatan yang dilakukan berupa pemberian imbauan agar bisa menekan angka kasus bunuh diri.

"Kami sebagai aparat kepolisian tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saling mengingatkan. Mungkin banyak sanak saudara atau keluarga yang sedang frustasi, kadang-kadang masalah ekonomi. Maka dari itu marilah kita sama-sama untuk saling mengingatkan dan membantu mereka yang sedang mengalami depresi," kata Michael.

Michael menuturkan, masih kebanyakan masyarakat yang menganggap remeh tentang masalah depresi. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar saling mengingatkan satu sama lain bila sedang mengalami masalah, sehingga tidak memilih jalan bunuh diri.

"Jika mengalami depresi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog agar perasaan depresi yang dialami membaik. Berkonsultasi dengan psikolog dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan," ucap Michael.

Selain itu, Michael juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan video atau konten yang berisi tentang kasus bunuh diri. Sebab, sekali tersebar, konten tersebut akan sulit untuk dihapus, dan hanya akan memicu dampak negatif pada masyarakat, khususnya bagi keluarga, dan teman-teman korban.

“Bunuh diri bukan hal yang seharusnya disebarluaskan. Tidak ada alasan untuk menyebarluaskan penderitaan orang lain,” jelasnya.

Michael pun berharap kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pengguna media sosial untuk lebih sensitif, dan bijaksana dalam menggunakan, serta memviralkan konten bunuh diri ini. Menurutnya, ketertiban dan etika dalam bermedia sosial perlu ditekankan dengan tidak menyebarkan foto dan video yang mengandung adegan bunuh diri, ataupun kekerasan lainnya.

“Mari membangun lingkungan dengan meningkatkan kepedulian di dalam keluarga dan selalu memberi dukungan kepada setiap anggota keluarga, sehingga kejadian bunuh diri bisa terhindarkan,” kata Michael.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement