Kamis 05 Dec 2024 19:38 WIB

Pria di Bantul Gantung Diri Diduga Depresi, Sempat Tanyakan Tali Tambang ke Teman

Jenazah korban ditemukan empat jam setelah kematian.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Gantung Diri
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gantung Diri

REJOGJA.CO.ID, BANTUL — Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kabupaten Bantul, Kamis (5/12/2024) pagi. Kasus ini melibatkan seorang pria berinisial RH (46 tahun), yang ditemukan gantung diri di rumahnya di kawasan Ngestiharjo, Kasihan, Kabupaten Bantul., Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, korban ditemukan sudah dalam keadaan gantung diri oleh salah satu kerabatnya (saksi 1). Berdasarkan keterangan saksi 1, korban selama ini sering datang ke rumahnya tiap pagi untuk meminta sarapan karena rumahnya yang berhadapan dengan korban.

Namun, korban tidak datang ke rumahnya pada Kamis (5/12/2024) pagi. Saksi 1 pun mendatangi rumah korban untuk menawarkan sarapan.

“Saat mendekat ke pintu kamar (korban) yang sudah keadaan terbuka, (saksi 1) melihat meja yang sudah terjatuh, dan korban sudah di posisi menggantung di blandar menggunakan tali tambang,” kata Jeffry, Kamis (5/12/2024).

Selanjutnya, saksi 1 pun langsung memanggil saksi 2. Saksi 2 kemudian mengecek, dan memastikan bahwa benar saat mendekati pintu kamar melihat korban dengan posisi menggantung. “Dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pak RT,” jelas Jeffry.

Saksi lainnya, kata Jeffry, juga sempat berkomunikasi dengan korban pada malam sebelum korban ditemukan gantung diri. Berdasarkan keterangan saksi 3, pada malamnya sekitar pukul 18.30 WIB, ia sempat bertemu dengan korban.

“Korban menanyakan ke saksi 3, ‘apakah punya tali tambang’, dan saksi 3 menjawab ‘tidak punya, kalau tali rafia ada’. Lalu dijawab korban (kembali) ‘kalau tali rafia kurang kuat’,” kata Jeffry.

Jeffry menuturkan, petugas kepolisian sudah mendatangi lokasi kejadian dan membawa korban ke puskesmas terdekat. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan terhadap korban, dan dimungkinkan murni melakukan bunuh diri.

“(Korban) Diperkirakan sudah meninggal empat jam (ketika ditemukan). Dan menurut para saksi, korban menderita depresi/kejiwaan, sakit paru paru, dan selama ini rutin berobat ke puskesmas,” ucap Jeffry.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement