REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Satgas Halal DI Yogyakarta melakukan Evaluasi Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) 2023 dan Persiapan Program 2024 di Ruang Rapat PTSP. Dalam pertemuan ini, Satgas Halal DIY mengumpulkan seluruh mitra kerja.
Termasuk dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), dan koordinator pendamping masing-masing kabupaten/kota se-DIY.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY yang juga Ketua Satgas Halal DIY Muntolib menjelaskan pemerintah terus mendorong pelaku usaha untuk mensertifikasi halal produknya.
"Selain terkait dengan adanya kewajiban produk bersertifikat halal pada Oktober 2024 mendatang, sertifikasi halal juga menjadi salah satu nilai tambah bila suatu produk akan bersaing di tingkat global,” ungkap Muntolib.
Menurutnya, perlu dipahami program sertifikasi halal bukan semata persoalan halal. Namun juga berdampak pada peningkatan hasil yang didapat dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Maka waktu satu tahun ini bisa kita jadikan evaluasi sekaligus menetapkan rencana strategi kita. Terlebih Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan, budaya, harmoni yang semestinya sertifikasi halal dapat berjalan secara optimal,” ujar dia.
Di sisi lain, ia mengakui jika kerja pengawas akan sangat ekstra apabila sertifikasi halal berlaku seumur hidup. “Tetapi memang semua ada risikonya, yang penting kita tetap berpegang pada komitmen melakukan percepatan sertifikasi halal,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Satgas Halal menggali sejumlah catatan dari para mitra kerja. Antara lain DPMPTSP DIY, Dinas Koperasi DIY, Disperindag DIY, Dinas Pertanian DIY, termasuk dari Bank Indonesia.