Senin 06 May 2024 23:59 WIB

Calhaj dari DIY Terbagi 11 Kloter, Berangkat Via Bandara Adi Soemarmo

Para calhaj akan terlebih dahulu ke Asrama Haji Donohudan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) menuju asrama haji Embarkasi Solo.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) menuju asrama haji Embarkasi Solo.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA — Ribuan calon jamaah haji (calhaj) dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dijadwalkan keberangkatannya ke tanah suci pada Mei-Juni 2024. Calhaj DIY terbagi dalam sejumlah kelompok terbang (kloter).

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY Aidi Johansyah mengatakan, tahun ini akan diberangkatkan 3.402 calhaj. Di antaranya 3.147 calhaj berdasarkan kuota reguler, 128 kuota tambahan, dan 74 orang yang merupakan calhaj mutasi dari daerah lain. “Itu belum termasuk petugas kloter sebanyak 50 orang,” kata dia, Senin (6/5/2024).

Baca Juga

Menurut Aidi, calhaj DIY terbagi dalam 11 kloter, yaitu kloter 46 sampai 54, kloter 81, dan kloter 100. Calhaj DIY masuk Embarkasi Solo, yang akan diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sebelum diberangkatkan ke tanah suci, rombongan calhaj akan menuju Asrama Haji Donohudan di Boyolali.

Aidi mengatakan, kloter 46 akan masuk Asrama Haji Donohudan sebelum diberangkatkan ke tanah suci pada 24 Mei. Adapun kloter terakhir, yaitu kloter 100, dijadwalkan masuk asrama haji pada 9 Juni dan diberangkatkan ke tanah suci pada 10 Juni.

Menurut Aidi, para calhaj DIY tetap akan diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo, meskipun statusnya bukan bandar udara internasional. “Bandara internasional memang sekarang ada pembatasan. Tapi, ada klausul bahwa yang tidak internasional bisa menerbangkan dengan penerbangan tertentu. Itu yang menjadi dasar kenapa Solo tetap dijadikan embarkasi untuk penerbangan haji,” katanya.

Aidi mengatakan, calhaj DIY belum bisa diberangkatkan ke tanah suci melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Pasalnya, bandara di wilayah Kulon Progo, DIY, itu belum bisa menjadi embarkasi lantaran belum adanya sarana prasarana. “Di Yogyakarta kan belum ada asrama hajinya, belum ada fasilitas itu, sehingga belum bisa dijadikan embarkasi,” kata dia.

Rencana pembangunan asrama haji di Kabupaten Kulon Progo dikabarkan sudah mendapat izin dari Gubernur DIY. Menurut Aidi, saat ini sudah ada lahan yang disiapkan sekitar tujuh hektare di lokasi yang tidak jauh dari YIA.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement