REJOGJA.CO.ID, SEMARANG—Seluruh lingkungan rukun warga (RW) yang ada di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah kini telah terisi oleh personil kepolisian atau ‘Polisi RW’.
Para personel kepolisian tersebut selanjutnya juga akan ditugaskan untuk membentuk ‘RT Smart’ atau ‘Rukun Tetangga Semarang Makin Aman Ramah dan Tangguh’ di masing- masing lingkungan RW.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat memaparkan penugasan ‘Polisi RW’ saat menerima kunjungan tim supervisi dan asistensi Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol Hary Sudwijanto, di Semarang, Selasa (8/8)
Dalam kesempatan ini, Kapolrestabes Semarang juga memaparkan, di wilayah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah (Kota Semarang) saat ini ada 1.518 RW dengan jumlah RT total mencapai 10.400-an.
Guna mendukung pelaksanaan pemeliharaan kamtibmas di seluruh lingkungan yang ada di Kota Semarang ini, Polrestabes Semarang memanfaatkan aplikasi LIBAS di tengah masyarakat.
LIBAS adalah aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi skala nasional (seperti E-DUMAS, Polri TV, SINAR, SP2HP dan BLC) dengan beberpa aplikasi layanan publik lokal, baik yang diinisiasi Pemerintah kota (Pemkot) Semarang maupun Polrestabes Semarang.
Aplikasi yang bisa unduh di playstore ini, mempunyai 46 fitur yang juga terhubung dengan stakeholder terkait di kota Semarang.
Para polisi RW, masih ungkap Irwan, akan memberikan sosialisasi aplikasi Libas kepada warga sehingga komunikasi serta koordinasi antara warga dengan petugas menjadi lebih mudah dan cepat.
Dalam aplikasi LIBAS ada fitur ‘kentongan digital’ yang diharapkan akan dipahami dan dimengerti penggunaannya. “Sehingga manakala terjadi sesuatu, petugas --termasuk polisi RW-- segera tiba di lokasi dengan cepat,” jelasnya.
Sementara itu, Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Pol Hary Sudwijanto mengapresiasi Kapolda Jawa Tengah dan jajarannya yang sudah mengimplementasikan dan menjabarkan tugas preemtif dengan adanya Polisi RW di tengah masyarakat.
Adanya Polisi RW ini memang diproyeksikan untuk mengidentifikasi --sedini mungkin-- berbaga potensi permasalahan yang muncul di tengah masyarakat dan sesegera mungkin memberikan solusi secara bersama- sama.
Dengan keterlibatan aktif bhabinkamtibmas, babinsa maupun kepala desa/ lurah di lingkungan masing- masing. “Ini menunjukkan hubungan antara polisi dengan masyarakat sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.
Di lain pihak, Hary juga menyampaikan, sejumlah permasalahan yang masih jamak terjadi di tengah masyarakat terkait dengan keterbatasan jumlah personil Polri di lapangan.
“Namun begitu ini tidak mengurangi esensi tugas erta peran Polri di tengah- tengah masyarakat,” jelasnya.