REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Sleman Temple Run akan digelar pada November 2023 mendatang. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, kegiatan sport tourism seperti Sleman Temple Run telah terbukti berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Sleman.
"Ini adalah gelaran sport tourism yang kesekian kalinya di Sleman. Dan insya Allah dengan sport tourism ini secara signifikan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Sleman," kata Ishadi, Rabu (12/7/2023).
Diungkapkan, okupansi hotel di Sleman mencapai sekitar 90 persen tiap kali event sport tourism digelar. Tidak hanya dirasakan hotel, transportasi, restoran, dan UMKM juga ikut merasakan dampak positif kegiatan tersebut.
"Sampai dengan semester I, dari target kunjungan kita sebesar tujuh juta wisatawan, alhamdulillah sudah tercapai 3 juta 951 ribu. Berarti kurang 50 persen lebih ini target tujuh juta di 2023 ini insya Allah tercapai. Semoga saja melampaui target yang kita tetapkan," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Danang Maharsa. Danang mengatakan tujuan utama digelarnya Sleman Temple Run adalah untuk meningkatkan kunjungan dan daya tarik wisatawan. Sebab menurutnya pengembangan destinasi wisata melalui sport tourism meningkatkan daya perekonomian.
"Apalagi lifestyle lari ini jadi daya tarik bagi masyarakat pecinta olahraga. Bahkan Sleman di event running tak terhitung. Nyatanya pesertanya sangat banyak. Antusiasmenya sangat banyak," ujarnya.
Danang menuturkan Sleman Temple Run pada 2022 lalu diikuti 700-an peserta. Ia meyakini target 1.000 peserta pada tahun ini bisa tercapai. Menurutnya yang membedakan Sleman Temple Run dengan event running lainnya yaitu keunikan rute yang dilalui peserta.
"Lokasi yang akan kita lewati konsepnya masih seperti dulu kita start finish di Candi Banyunibo. Tetapi ada rute pembeda kita lewatkan masuk Keraton Ratu Boko. Ini menarik wisatawan, terutama asing karena lari sambil menikmati cagar budaya,"kata dia.