Selasa 09 May 2023 05:24 WIB

Pembukaan JLS Diharap Tingkatkan Ekonomi Warga Pesisir Trenggalek

Mobilitas masyarakat dalam menyalurkan hasil bumi dan perikanan kian mudah.

Red: Yusuf Assidiq
Pengendara mobil melintas di jalur lintas selatan (pansela)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengendara mobil melintas di jalur lintas selatan (pansela)

REJOGJA.CO.ID, TRENGGALEK -- Pemerintah Kabupaten Trenggalek berharap pembukaan Jalur Lintas Selatan (JLS) menghubungkan daerah itu dan Kabupaten Tulungagung meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir, baik sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Terutama dari sektor pariwisatanya tentu. Pembukaan JLS diharapkan pertumbuhan (kunjungan, red.) wisatawan ke banyak destinasi wisata pesisir maupun spot kuliner yang ada di kawasan selatan Blitar di Blitar," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jawa Timur.

Kendati hingga saat ini akses JLS Watulimo, Trenggelak hingga Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung belum diresmikan, ujicoba jalan nasional itu ditandai dengan keramaian kunjungan warga.

Mereka tak hanya menjajal kemulusan jalur pantai selatan (pansela) yang baru selesai dibangun, tetapi menikmati setiap pemandangan indah di beberapa titik kawasan wisata pantai dari tempat ketinggian.

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang turun ke pantai untuk bermain air dan menikmati semilir angin laut.

Ia mengaku belum mengetahui kapan pembangunan yang menjadi proyek strategis nasional, utamanya ruas jalan via Kecamatan Watulimo Trenggalek-Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung akan diresmikan.

Namun, jalur itu telah diujicoba pembukaan sementara, utamanya dalam menunjang arus mudik-balik Lebaran pada 15-29 April 2023.

"Kalau peresmian kapan kita nggak ngerti dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, red.). Yang jelas itu sudah bisa dinikmati dan masyarakat sudah bisa memanfaatkan itu," ujar dia.

Arifin mengharapkan akses Trenggalek-Tulungagung di bagian selatan melalui jalan sepanjang 18,3 kilometer itu membuka peluang peningkatan perekonomian masyarakat. Melalui pembukaan akses itu, kata dia, mobilitas masyarakat dalam menyalurkan hasil bumi dan perikanan kian mudah.

Selain itu, Mas Ipin -sapaan akrab Bupati Mochamad Nur Arifin-- menyebut banyak peluang dari pengembangan potensi-potensi lainnya.

"Mulai dari sektor pariwisata, perikanan hingga pertanian. Terbukanya akses Tulungagung-Trenggalek di bagian selatan ini diharapkan akan membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat," katanya.

Apabila nantinya jalur pansela atau JLS itu sudah diresmikan dan telah dibuka untuk umum, ia berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi segala peraturan. Misalnya, tidak mendirikan bangunan liar di bahu-bahu jalan untuk tempat berjualan karena bisa menimbulkan kecelakaan.

"Pesan dari kementerian, bahu jalan bukan tempat untuk jualan, tolong dipatuhi jika tidak ingin berhadapan dengan aparat penegakan," tegas dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement