REJOGJA.CO.ID, TRENGGALEK — Kondisi cuaca ekstrem dilaporkan memicu bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah wilayah Kabupaten Trenggalek pada Kamis (18/4/2024) hingga Jumat (19/4/2024) dini hari. Bencana dilaporkan tersebar di tujuh kecamatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek hingga Jumat pagi, dilaporkan ada delapan rumah dan satu masjid yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana. “Untuk taksiran kerugian masih kami lakukan pendataan. Namun, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa,” kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono.
Triadi mengatakan, banjir dan tanah longsor yang terjadi di sekitar sebelas desa dipicu hujan intensitas tinggi pada Kamis, sejak sekitar pukul 17.00 WIB hingga 23.30 WIB. Banjir dilaporkan melanda wilayah Desa Munjungan, Kecamatan Munjungan, pada Kamis malam. Area persawahan, jalan, hingga permukiman warga di Dusun Bungur-Karangturi, Desa Munjungan, dikabarkan terdampak banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.
Empat rumah warga di Dusun Bungur dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir luapan air sungai. Bagian dari bangunan rumah tersebut ada yang hanyut terbawa banjir luapan air sungai. “Selain itu, sebuah masjid di daerah setempat juga terdampak kerusakan akibat luapan sungai itu,” ujar Triadi.
Banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah Desa Tawing dan Desa Masaran, Kecamatan Munjungan. Wilayah Ngares di Kecamatan Trenggalek pun dilanda banjir, dengan ketinggian genangan pada Kamis malam sekitar 60 sentimeter-80 sentimeter. Banjir akibat luapan air sungai juga melanda wilayah Kelurahan Tamanan. Selain itu, wilayah Dusun Tirto, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo.
Sementara bencana longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Bendungan. Longsor di Desa Dompyong dilaporkan merusak salah satu rumah warga. Adapun longsor di Desa Sumurup merusak tiga rumah warga. “Selain itu, tanah longsor juga menutup total badan jalan di utara pasar Dompyong, Jalan Trenggalek-Bendungan KM 14, Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan. Jalan tidak bisa dilewati,” kata Triadi.
Triadi mengatakan, petugas gabungan dikerahkan untuk menanggulangi dampak bencana. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi bencana akibat kondisi cuaca ekstrem. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprakirakan masih ada potensi kondisi cuaca ekstrem hingga 21 April 2024. “Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati mengantisipasi dampak potensi cuaca ekstrem,” ujar dia.