REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pendidikan Khas Kejogjaan akan diterapkan dengan menyasar seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi di DIY. Uji coba penerapannya akan dilakukan mulai Juni 2023, dengan penerapan secara luas di seluruh sekolah dan perguruan tinggi dilakukan pada awal 2024 mendatang.
Meski begitu, Ketua Dewan Pendidikan DIY, Sutrisna Wibawa mengatakan bahwa Pendidikan Khas Kejogjaan ini direncanakan juga akan menyasar masyarakat secara luas, tidak hanya di sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini berdasarkan arahan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Saran Ngarsa Dalem (Sultan), beliau juga menyampaikan jangan hanya (diterapkan) di sekolah. Nanti di sekolah baik, sementara di masyarakat tidak. Kalau bisa berpengaruh menyangkut masyarakat juga," kata Sutrisna kepada Republika belum lama ini.
Pendidikan Khas Kejogjaan diterapkan dalam rangka membentuk generasi yang tidak hanya cerdas dan menguasai iptek. Namun juga menciptakan generasi yang memiliki keadaban tinggi.
"Pendidikan Khas Kejogjaan itu untuk mewujudkan lulusan yang jalmo kang utomo atau manusia yang utama. Manusia utama itu memiliki dua ciri pokok, yang pertama cerdas, pintar, menguasai iptek. Kedua adalah beradab, sopan santun, adat istiadat, jadi memiliki keadaban yang tinggi," ujar Sutrisna.
Rencana penerapannya yang juga menyasar masyarakat sesuai dengan tripusat pendidikan. Dalam hal ini, kata Sutrisna, penerapannya harus ada sinergi tidak hanya sekolah dan keluarga, namun juga masyarakat.
"Sesuai dengan tripusat pendidikan bahwa pendidikan itu di sekolah, di keluarga, dan masyarakat. Jadi harus ada sinergi dari tiga pihak itu. Arahan Bapak Gubernur seperti itu, bagaimana nanti implementasinya di masyarakat supaya tidak terjadi kesenjangan antara yang di sekolah dan di masyarakat," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya sudah menyebutkan bahwa persiapan untuk diterapkannya Pendidikan Khas Kejogjaan sudah di tahap akhir. Pihaknya bersama Dewan Pendidikan DIY tengah menyempurnakan buku dan menyiapkan perangkat pembelajaran.
"Kita harapkan (Pendidikan Khas Kejogjaan) bisa kita gunakan untuk penguatan di dalam proses pendidikan di DIY. Bentuknya sebenarnya itu penguatan nilai-nilai kekhasan Yogyakarta," kata Didik.