REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA – Setelah sempat mereda, kasus Covid-19 kembali terdeteksi di Kota Yogyakarta. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, membenarkan kasus Covid-19 terbaru ditemukan pada akhir Mei 2025 di Puskesmas Danurejan, Kota Yogyakarta. Ada satu pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil laboratorium.
Meski begitu, Pembajun menjelaskan pasien hanya mengalami gejala ringan dan menjalani isolasi mandiri tanpa perlu perawatan di rumah sakit. "Kalau dari hasil lab-nya, memang bunyinya positif Covid," kata Pembajun, Kamis (12/6/2025).
"Kasus Covid-19 di Danurejan CT Value >30, artinya kondisi pasien baik dan sekarang sudah sembuh," ucapnya menambahkan.
Ia juga tak menampik, sebelumnya kasus serupa sempat ditemukan di Kabupaten Sleman, namun pasien juga telah sembuh dan tidak memiliki penyakit penyerta. Meningkatnya tren kasus Covid-19 secara global ini mendorong Dinkes DIY untuk melakukan langkah antisipatif. Pembajun mengungkap pemerintah pusat hingga daerah kembali mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) guna mendeteksi secara cepat kemungkinan lonjakan kasus.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kembali disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Kita melakukan peringatan, mitigasi dengan SKDR. Misalnya kalau itu ada kasus yang penting, misalnya influenza yang banyak, itu menjadi perhatian kita semua mengenai SKDR," ujar Pembajun.
Ia menyampaikan langkah-langkah seperti pelaporan melalui SKDR, penyelidikan epidemiologi, serta pemetaan risiko akan segera diaktifkan bila terdapat indikasi peningkatan kasus. Fasilitas pelayanan kesehatan juga diminta untuk siap siaga dengan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE), termasuk menyampaikan data ketersediaan dan keterisian tempat tidur isolasi secara harian.
"Semua itu dalam rangka sebenarnya untuk memproteksi, kewaspadaan terhadap kasus Covid-19," ucap dia.
Selain mengaktifkan SKDR, Dinkes DIY juga mendorong kabupaten dan kota di DIY untuk memperketat kembali protokol kesehatan serta mengingatkan masyarakat agar kembali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Saat ini tidak banyak lagi tempat-tempat yang menyediakan cuci tangan, ini yang kami ingatkan. PHBS juga sudah lalai. Masker itu masih salah satu cara yang efektif untuk menangkal, untuk menyebarluaskan, atau memutus mata rantai penularan. Nah itu, itu saja sebenarnya," ungkapnya.
Hingga saat ini, Dinkes DIY belum mendapatkan informasi resmi dari Kementerian Kesehatan terkait varian baru Covid-19. Namun, koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan untuk memastikan kesiapan jika terjadi lonjakan kasus.